Lettu Inf memberikan kultum tentang zakat fitrah di Masjid At-taqwa di kompleks Makodim, Senin (13/7/15) |
Kota Pekalongan
Setiap muslim wajib membayar zakat fitrah untuk dirinya dan oran g yang dalam tanggungannya sebanyak satu sha'(kurang lebih 3 kg) dari bahan makanan yang berlaku umum di daerahnya. Zakat tersebu t wajib baginya jika masih memiliki sisa makanan untuk diri dan keluarganya selama sehari semalam. Zakat tersebut lebih diutama kan dari sesuatu yang lebih bermanfaat bagi fakir miskin. Adapun waktu pengeluarannya yang paling utama adalah sebelum shalat'Id, boleh juga sehari atau dua lari sebelumnya, dan tidak boleh meng akhirkan mengeluaran zakat fitrah setelah hari Raya. Hal tersebu t disampaikan Lettu Inf Nurkhan Perwira seksi Personel Kodim 0710/Pekalongan dengan mengutip riwayat dari Ibnu Abbas Radhia llahu'anhu ketika memberikan Kuliah Tujuh menit (Kultum) kepada seluruh anggota Kodim di Masjid At-taqwa, Kompleks Makodim setem pat, Senin (13/7/15) lalu.
Mengutip dari ayat suci Alqur'an, Nurkhan menyebutkan beberapa dalil yang menganjurkan untuk menunaikan zakat fitrah,
"Firman Allah Ta'ala 'Sesungguhnya beruntunglah orang yang member sihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhanya, lalu dia shalat' (Al-Ala:14-15)," terangnya.
Nurkhan juga menyampaikan Hadist Shahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas Radhiallahuu'anhu,
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fitrah bagi orang merdeka dan hamba sahaya, laki-laki dan perem puan, anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau meme rintahkan agar (zakat fituah tersebut) ditunaikan sebelum orang- orang melakukan shalat'Id (hari Raya)' (Muttafaq 'Alaih)," tambahnya.
Selain itu Nurkan menambahkan hadist Nabi yang lain dari Abu Daud dan Ibnu majah,
"Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam telah mewajibkan zakat fihrah sebagai penyuci orang yang berpuasa dari kesia-siaan dan ucapan kotor, dan sebagai pemberian makan kepada fakirmiskin. Barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat 'Id, maka zakat nya diterima, dan barang siapa yang membayarkannya setelah shalat'Id maka ia adalah sedekah biasa," tuturnya lebih lanjut.
Sebelum menutup kultumnya Nurkhan menjelaskan detail persoalan zakat fitrah menurut pendapat Al-Hakim yang berkata menurut Shah ih Imam Bukhari,
Sebagian ulama berpendapat Zakat fitrah tidak boleh diganti dengan nilai nominalnya(*), Berdasarkan hadits Abu Said Al Khudhri yang menyatakan bahwa zakat fithrah adalah dari lima jenis makanan pokok (Muttafaq 'Alaih). Dan inilah pendapat jumhur ulama. Selanjutnya sebagian ulama menyatakan bahwa yang dimaksud adalah makanan pokok masing-masing negeri. Pendapat yang melarang mengeluarkan zakat fithrah dengan uang ini dikuatkan bahwa pada zaman Nabi shallallahu hlaihi wasallam juga terdapat nilai tukar (uang), dan seandainya dibolehkan tentu beliau memerintahkan mengeluarkan zakat dengan nilai makanan tersebut, tetapi beliau tidak melakukannya. Adapun yang membolehkan zakat fithrah dengan nilai tukar adalah Madzhab Hanafi.
Zakat fitrah tidak boleh diberikan kecuali hanya kepada fakir miskin atau wakilnya. Zakat ini wajib dibayarkan ketika terbenamnya matahari pada malam 'Id. Barangsiapa meninggal atau mendapat kesulitan (tidak memiliki sisa makanan bagi diri dan keluarganya, pen.) sebelum terbenamnya matahari, maka dia tidak wajib membayar zakat fitrah. Tetapi jika ia mengalaminya seusai terbenam matahari, maka ia wajib membayarkannya (sebab ia belum terlepas dari tanggungan membayar fitrah).
Post a Comment