bersama rombongan Arif sempatkan diri berdialog dengan pemilik kapal |
Kota Pekalongan
Menurut Dewan Pengawas Perum Perindo, Dr Arif Satria, setiap akhir pekan teru tama Kamis dan Jumat, bersama tim dirinya ditugaskan berkeliling, mengin vetarisir permasalahan yang di hadapi Perum Perindo di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan umtuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja jajaran Perum Perindo di daerah salah satunya Kota Pekalongan.
" Ada masalah apa yang muncul, apakah soal lahan, perkapalan, aset dan sebagainya, intinya Perindo selain berfungsi sebagai pelayanan publik juga bisnis, maka dari itu bisnis harus jalan dan keuntunganya harus meningkat dengan segala potensi yang ada," terangnya, Jumat (22/5/15).
Arif mengungkapkan, permasalahan utama yang dihadapi Perindo Pekalongan adalah rob dan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mengatasinya.
" Kita akan negosiasikan dengan pemerintah, apakah melalui kementrian atau lainya agar dibahas dan segera diatasi," jelasnya.
Selanjutnya Arif juga mengomentari kinerja Perum Perindo Pekalongan yang menurutnya sudah lumayan bagus.
" Selain sudah naik 200 persen pendapatan bersihnya, kemampuan tersebut masih bisa ditingkatkan lagi pendapatan bersihnya mengingat Perum Perindo masih memiliki aset lahan seluas 35 hektar dan sekitar 4 hektarnya berupa kawasan pelabuhan kota Pekalongan serta lahan tersebut masih bisa dikembang kan lagi," ucapnya.
Sementara itu ketika ditanya terkait soal adanya keluhan dari pengusaha yang mendukung program poros maritim terkait konsesi sewa lahan yang dipersempit ruang geraknya dengan hanya mendapatkan jatah sewa setahun sekali, Arif menyikapinya dengan hati-hati.
" Itu masih akan kita bahas dan usulkan ke pemerintah mas, tampaknya Perindo sendiri menerapkan aturan tersebut dengan dengan hati-hati, dan itu salah satu persoalan yang akan kita bawa dan lapor kan ke pemerintah," ujar pria asli Pekalongan ini.
Post a Comment