googlesyndication.com

0 Comment
Maling Gaptek, Dikira Handphone Remot Kontrol Diembat
Maling Gaptek
Kabupaten Batang
Berniat menjarah rumah Sri Wahyuni Binti Rajian,28, warga yang kontrak rumah di Jalan Raya Masin Rt 9 RW 5, Desa Masin Warungasem Batang. Perampok malah ambil remote tape yang dikira handphone.

Dari keterangan korban Sri yang merupakan warga asli RT 1 RW 6 Kandeman Batang ini. Pada Sabtu (4/4) sekira pukul 03.00 dini hari mendengar ada suara di dapurnya.

"Saya kira werog (tikus besar) lagi di dapur. Namun tiba-tiba ada orang masuk kedalam kamar sambil bawa celurit. Dia mengancam saya jangan teriak, kalau tidak akan di bacok," ucap Sri saat dimintai keterangan Polisi yang oleh TKP dirumahnya.

"Saya sambil jongkok ketakutan, perampok sempat mau bawa tape, motor sama tv. Juga sempat menarik-narik gelang ditangan saya," lanjutnya.

Namun saat mendengar suasana semakin ramai, karena rumah korban dekat dengan mushola, perampok memilh kabur. Bahkan celurit, tertinggal di kasur korban.

"Saya baru berani teriak, saat perampok kabur. Dan ternyata ada temanya yang sudah mengambil kompor gas dan tabungnya," ucapnya.

Kapolsek Warungasem AKP Juarno melalui Kanit Reskrim Aiptu Gianto saat di TKP ungkapkan, pelaku diketahui masuk lewat pintu belakang dengan mencongkel pintu.

"Perampok langsung masuk ke dalam rumah, sebelumnya mengambil uang disaku korban di luar kamar sebesar Rp120 ribu. Saat masuk kamar korban tidak tidur. Akhirnya mengancungkan celurit ke korban, jangan teriak.Tidak berhasil mendapatkan banyak barang, perampok lari keluar, bareng temannya di luar," terangnya.

"Dari pengakuan korban, perampok sempat akan membawa motor, karena sudah memasukkan kunci motor. Juga mau bawa tape, tapi ditinggal karena terlalu berat," lanjut Gianto.

Atas kejadian tersebut korban kehilangan kompor gas dan tabung gas 3 kilogram, uang tunai Rp120 ribu dan remote tape.

Dari keterangan tetangga korban Hj Khomisah, sebenarnya keluarganya dengar ada ribu-ribut di rumah korban. 

"Saya kira penghuni sedang bertengkar dengan suaminya, karena pengakuan korban memang sedang proses cerai. Jadi kami biarkan, namun setelah kami selesai sholat subuh, rumahnya di buka. Dan dia bilang habis kerampokan," tuturnya.

Lurah Masin Sugianto yang menemani olah TKP, ungkapkan bahwa di daerahnya memang rawan pencurian.

"Hampir setiap bulan, ada pencurian. Yang parah kemarin di rumah H Hanafi dua minggu kemarin di wilayah RT yang sama," ungkapnya.

Sebelumnya juga terjadi pencurian di wilayah yang sama RT 9 RW 5 Desa Masin Kecamatan Warungasem Batang. Pada bulan Oktober 2014 kejadian di rumah Subaikah, korban kehilangan beras 1 kwintal + beberapa liter minyak. Uripah di bulan yang sama kecurian gula 1 kwintal. Pada bulan Novemver, Fatoni Ketua Rt setempat kecurian 1 buah sepeda angin, 1 buah HP, celengan tanah yang berisi ratusan ribu rupiah.

Pada bulan Desember, masih di kampung yang sama Umamah kehilangan sepeda angin Jepang.

Bulan berikutnya Khudzaekah, kecurian barang berupa Kain Batik kuno, HP dan celengan berisi uang ratusan ribu.

"Kami berharap pihak kemananan bisa membantu warga agar tidak terjadi kecurian lagi. Karensa sudah sangat resah. Padahal sudah ada ronda malam, tetap kecolongan," ucapnya berharap

Post a Comment

 
Top