Dr Arif Satria Didampingi Agus Triharsito dalam sesi wawancara |
Kota Pekalongan
Rupanya kiprah Agus Triharsito di dunia perkapalan makin dipenuhi dengan karya inovasi dan tidak berhenti disitu saja serta terus menjadi sorotan. Seperti diungkapkan oleh Agus, bahwa beberapa hari yang lalu dirinya bersa ma Walikota Pekalongan ke Jakarta menghadap Bu Menteri Susi.
" kebetulan bersama Pak Wali pas bertemu Bu Susi sedang ada pertemuan nelayan di kantor Ombudsman RI, kita sekalian diminta mendampingi beliau dan kesempatan itu pula yang kita manfaatkan untuk memaparkan program ide pembuatan kapal pralon, Alhamdulillah Bu Susi responya sangat bagus." ungkap Agus.
Dari respon tersebut, imbuh Agus, Bu Menteri akan menyempatkan diri datang ke Kota Pekalongan sekitar bulan juni atau juli mendatang.
" tidak itu saja kementrian terkait lainya siap mendukung kita tapi soal kepastianya untuk ke Kota Pekalo ngan saya belum tahu." terang Agus.
Sementara itu Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad menyebutkan dari hasil pertemuan dengan Kementrian Kelautan Dan Perikanan sudah ada lampu hijau terkait solusi kapal masa depan nelayan Indonesia.
" kami juga sampaikan pada beliau bahwa di Kota Pekalongan nelayan masih bisa jalan tanpa kapal cantrang dan saya katakan kami sudah mulai siapkan untuk merealisasikan penggunaan Kapal di bawah 30 gross ton berbahan pralon hasil desaign Pak Agus untuk nelayan Pekalongan." beber Basyir.
Basyir meyakini kalau kapal berbasis pralon adalah solusi karena dari segala sisi mempunyai kelebihan dibanding kapal berbahan kayu yang selama ini digunakan.
" selain bisa mengurangi illegal loging, kapal pralon lebih murah dan perawatanya lebih mudah karena dari segi mesin kapasitasnya lebih kecil dari kapal kayu namun tenaga dan kekuatanya lebih besar dibanding kapal kayu serta jangan lupa kapasitas muatanya 17 ton, saya yakinlah nelayan pasti akan mendapatkan manfaatnya jauh lebih besar." jelasnya.
Tak hanya beraudensi terkait nasib nelayan Indonesia, orang nomor satu di kota Pekalongan tersebut juga memaparkan berbagai program terkait maritim dan perikanan di Kota Pekalongan.
" sudah kami sampaikan rencana Kota Pekalongan untuk program terkait maritim dan perikanan lewat program nasional lainya seperti minapolitan dan Tekhnopark yang mendapat pendampingan dari BPPT-RI." lanjut Basyir.
" kita paparkan kesiapan program Tekhnopark di Kota Pekalongan termasuk minapolitan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan petani tambak dan industri di bidang perikanan dan maritim." pungkas Basyir usai kegiatan rapat kepariwisataan.
Rupanya kiprah Agus Triharsito di dunia perkapalan makin dipenuhi dengan karya inovasi dan tidak berhenti disitu saja serta terus menjadi sorotan. Seperti diungkapkan oleh Agus, bahwa beberapa hari yang lalu dirinya bersa ma Walikota Pekalongan ke Jakarta menghadap Bu Menteri Susi.
" kebetulan bersama Pak Wali pas bertemu Bu Susi sedang ada pertemuan nelayan di kantor Ombudsman RI, kita sekalian diminta mendampingi beliau dan kesempatan itu pula yang kita manfaatkan untuk memaparkan program ide pembuatan kapal pralon, Alhamdulillah Bu Susi responya sangat bagus." ungkap Agus.
Dari respon tersebut, imbuh Agus, Bu Menteri akan menyempatkan diri datang ke Kota Pekalongan sekitar bulan juni atau juli mendatang.
" tidak itu saja kementrian terkait lainya siap mendukung kita tapi soal kepastianya untuk ke Kota Pekalo ngan saya belum tahu." terang Agus.
Sementara itu Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad menyebutkan dari hasil pertemuan dengan Kementrian Kelautan Dan Perikanan sudah ada lampu hijau terkait solusi kapal masa depan nelayan Indonesia.
" kami juga sampaikan pada beliau bahwa di Kota Pekalongan nelayan masih bisa jalan tanpa kapal cantrang dan saya katakan kami sudah mulai siapkan untuk merealisasikan penggunaan Kapal di bawah 30 gross ton berbahan pralon hasil desaign Pak Agus untuk nelayan Pekalongan." beber Basyir.
Basyir meyakini kalau kapal berbasis pralon adalah solusi karena dari segala sisi mempunyai kelebihan dibanding kapal berbahan kayu yang selama ini digunakan.
" selain bisa mengurangi illegal loging, kapal pralon lebih murah dan perawatanya lebih mudah karena dari segi mesin kapasitasnya lebih kecil dari kapal kayu namun tenaga dan kekuatanya lebih besar dibanding kapal kayu serta jangan lupa kapasitas muatanya 17 ton, saya yakinlah nelayan pasti akan mendapatkan manfaatnya jauh lebih besar." jelasnya.
Tak hanya beraudensi terkait nasib nelayan Indonesia, orang nomor satu di kota Pekalongan tersebut juga memaparkan berbagai program terkait maritim dan perikanan di Kota Pekalongan.
" sudah kami sampaikan rencana Kota Pekalongan untuk program terkait maritim dan perikanan lewat program nasional lainya seperti minapolitan dan Tekhnopark yang mendapat pendampingan dari BPPT-RI." lanjut Basyir.
" kita paparkan kesiapan program Tekhnopark di Kota Pekalongan termasuk minapolitan untuk peningkatan kesejahteraan nelayan dan petani tambak dan industri di bidang perikanan dan maritim." pungkas Basyir usai kegiatan rapat kepariwisataan.
Post a Comment