Memilih Durian Matang |
Bicara soal buah Durian tidak ada habisnya rasanya manis, pedas dan baunya yang khas apalagi bagi para pencinta buah durian, karena buah durian memiliki daya tarik tersendiri, Di sudut jalan, pasar tradisional hingga di dalam pusat pertokoan modern menjual buah durian.
varian buah durian sangat bermacam- macam Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.
Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durian (dari hampir 30-an jenis), Durian yang benar pun memiliki banyak variasi, penikmat durian dapat secara mudah untuk mendapatkan buah yang dianggap istimewa ini disini kita akan berbagi tips trik untuk Anda bagaimana memilih durian yang matang :
1. Jangan Lihat bentuk Fisiknya
Setiap warna buah durian belum tentu meyakinkan kualitas durian warna buah durian yang kuning, hijau dan kecoklatan, warna hijau tak selalu belum matang begitu pula warna kuning atau kecoklatan belum tentu telah matang, durian durian lokal atau yang tumbuh di Indonesia yang berwarna hijau telah matang.
2. Dilihat dari Bunyi Durian
untuk memilih durian ternyata dapat juga ditentukan dari bunyi durian yang dipukul-pukul.Jika durian berbunyi “mendem” berarti itulah durian yang siap untuk Anda makan. Sementara jika berbunyi kencang ketika dipukul, berarti durian masih belum matang
3 Dilihat dari Tangkai Buahnya
Buah durian dapat dilihat dari tangkainya apabila buah durian jatuh langsung dari pohonnya memiliki kualitas daging yang matang. Buah durian yang berkualitas baik diambil ketika jatuh bukan dipaksa dipetik dari pohon. Jika buah durian dipetik dari pohon langsung maka terlihat tangkainya halus maka buah itu bisa jadi dipotong dengan menggunakan parang atau pisau. jika buah durian yang bentuk tangkainya yang tidak rata maka buah durian tersebut menunjukkan buah jatuh dari pohon secara alami.
4 Lihat dari Musimnya
Apabila buah durian yang dihasilkan ketika musim hujan biasanya daging durian akan gagal mencapai kualitas terbaik. Musim yang disarankan untuk melahap kelegitan buah ini adalah ketika musim kemarau.
5. Aroma Durian
1. Jangan Lihat bentuk Fisiknya
Setiap warna buah durian belum tentu meyakinkan kualitas durian warna buah durian yang kuning, hijau dan kecoklatan, warna hijau tak selalu belum matang begitu pula warna kuning atau kecoklatan belum tentu telah matang, durian durian lokal atau yang tumbuh di Indonesia yang berwarna hijau telah matang.
2. Dilihat dari Bunyi Durian
untuk memilih durian ternyata dapat juga ditentukan dari bunyi durian yang dipukul-pukul.Jika durian berbunyi “mendem” berarti itulah durian yang siap untuk Anda makan. Sementara jika berbunyi kencang ketika dipukul, berarti durian masih belum matang
3 Dilihat dari Tangkai Buahnya
Buah durian dapat dilihat dari tangkainya apabila buah durian jatuh langsung dari pohonnya memiliki kualitas daging yang matang. Buah durian yang berkualitas baik diambil ketika jatuh bukan dipaksa dipetik dari pohon. Jika buah durian dipetik dari pohon langsung maka terlihat tangkainya halus maka buah itu bisa jadi dipotong dengan menggunakan parang atau pisau. jika buah durian yang bentuk tangkainya yang tidak rata maka buah durian tersebut menunjukkan buah jatuh dari pohon secara alami.
4 Lihat dari Musimnya
Apabila buah durian yang dihasilkan ketika musim hujan biasanya daging durian akan gagal mencapai kualitas terbaik. Musim yang disarankan untuk melahap kelegitan buah ini adalah ketika musim kemarau.
5. Aroma Durian
Sambil melihat fisik durian, cobalah untuk mencium aroma wanginya. Buah durian yang matang, walaupun belum dibuka kulitnya, aromanya sudah menembus. Dekatkan hidung dan hirup aromanya. Jika sudah tercium wanginya, berarti durian itu sudah matang.
Post a Comment