terkendala fasilitas lapangan, atlit gunakan lapangan futsal |
Untuk Kota Pekalongan Cabang Olah Raga Bola Tangan sangat berpotensi untuk mendulang prestasi, Meskipun baru eksebisi dan belum di pertandingkan secara resmi akan tetapi Dibutuhkan pembinaan sejak usia dini untuk menghasilkan tim Bola Tangan terbaik, maka kita akan mencetak atlit terbaik saat dimana even tersebut sudah dimulai resmi dipertandingkan, jadi jangan sampai ada istilah kaget apa bila sudah ok dipertandingkan, kita baru mau mencari atlit atau membentuk tim sementara yang lain sudah start. Hal tersebut Dikatakan Ketua Koni Ricsa Mangkula saat meninjau latihan tim Bola Tangan masa depan Kota Pekalongan, di GOR Pro Futsal, Kamis (5/3/15) sore tadi.
Ricsa mengemukakan, dirinya sudah pernah menyampaikan ke Kepala Dinas Pendidikan dan Wali kota untuk lebih fokus ke sport center yang sudah pernah dijanjikan dan meminta dinas untuk turut mensosialisasikan di sekolah-sekolah yang ada di Kota Pekalongan.
" paling tidak menunjuk tempat dululah sembari berjalan mencari pembiayaan dari pusat, kita ambil contoh Tegal skemanya sudah 70-30, 70 % bantuan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, sisa nya 30% diambil dari APBD daerah, kalau kita bisa mendapatkan yang sama tentu akan menyenang kan." ucapnya.
Sudah beberapa kali tim Bola Tangan Kota Pekalongan mengikuti kejuaraan di Tegal dan Semarang,
Mereka tim yang terdiri dari anak SMP dan SMA mengeluarkan biaya sendiri tanpa ada yang memfa silitasi.
" Saya sebenarnya turut prihatin dengan kondisi tersebut, adik-adik kita masih sangat semangat dan baru memulai tapi sudah bisa terbentuk tim, kalau tidak ada yang mewadahi dan mensupport mereka kasihan, berbekal antusisias kakak-kakaknya yang mahasiswa mau mmbina adik-adiknya seperti ada Mirza, janu, fajar dan udin semua bisa berjalan." tuturnya.
Delapan bulan yang lalu, imbuh Ricsa, Koni sudah mengirim utusan ke Semarang untuk mengikuti pelatihan dan inilah hasilnya, mulai disosialisakan walau belum maksimal.
" kedepan kita akan undang satu guru bersama 3 siswanya dari 15 Sekolah untuk kita sosialisasikan, disana akan kita putar vidionya kejuaraan -kejuaraan dunia Bola Tangan, dilanjutkan sosialisasi di seluruh sekolah se Kota Pekalongan, sehingga guru-guru bisa memahami agar olah raga ini bisa po puler dan diminati." bebernya.
Kendati masih baru, Ricsa meminta untuk tidak usah berpikir bahwa untuk kita sekarang, biarkan itu berlalu fokuskan saja pada pembinaan, yang menikmati hasilnya nanti yang akan datang tidaklah me ngapa,
" karena pembinaan itu terkendala usia emas, SD, SMP dan SMA adalah pembinaan sedangkan ke tika sudah kuliah dia akan terpecah antara sebagai atlit dan pekerjaan sebagai pilihan, banyak atlit yang bagus berprestasi dalam pembinaan kita akan tetapi ketika sudah jadi sering kali dipinang da erah lain, karena kita akui tingkat kepedulian dan perhatian kepada atlit cukup memprihatinkan." paparnya.
Post a Comment