googlesyndication.com

0 Comment


Kota Pekalongan
Di tahun 2015, Tak kurang dari 8 kali razia akan dilakukan petugas Satpol PP setiap bulannya. Tujuannya untuk menekan dan mengantisipasi peredaran maupun konsumsi minuman keras (miras) serta penyakit masyarakat (pekat) lainnya. Demikian disampaikan Kasatpol PP Yos Rosyidi melalui Kasi Trantib Sudarno, kemarin.

Sudarno mengatakan, untuk razia pekat sedikitnya dilakukan delapan kali dalam satu bulan dengan hari yang diacak setiap pekannya. Namun operasi pekat bisa ditambah, nantinya melihat situasi dan kondisi yang terjadi di masyarakat. Seperti adanya laporan masyarakat perihal perbuatan sesorang atau kelompok yang diduga meresahkan masyarakat, akan ditindaklanjuti dengan menerjunkan petugas ke lapangan.

“Untuk waktu, atau jamnya tidak bisa kita sampaikan. Yang jelas sedikitnya delapan kali dalam satu bulan kita razia Pekat.  Selain kegiatan razia pekat juga seperti pengamanan incidental juga diprioritaskan,”katanya.

Sudarno mengatakan, selain operasi pekat ada beberapa kegiatan lain yang dilakukan dengan rencana kerja Satpol PP pada tahun ini. Diantaranya rutin menertibkan pedagang kaki lima setiap hari, dan penertiban reklame yang dilakukan sedikitnya empat kali dalam sebulan.

“Setiap hari ada anggota yang  diterjunkan untuk mengawal dan menjaga ketertiban pedagang kaki lima di titik titik yang dianggap rawan terjadinya kesemrawutan yang terjadi akibat pedagang kaki lima, seperti pedagang di Jalan Kartini dan Jalan Wahid Hasyim, dan area Jetayu serta jalan-jalan lainnya yang masuk dalam prioritas,” ujar Sudarno.

Disampaikan Sudarno, pada tahun 2014 kemarin ada beberapa posisi strategis di Satpol PP yang kosong. Yakni kepala staf Penegakan Perda (Gakda), dan kepala staf Perlindungan Masyarakat (Linmas) karena dirotasi ke lembaga atau institusi  yang lain.  Kekosongan posisi tersebut diakui Sudarno menjadi sedikit kendala kinerja pada tahun lalu, karena beberapa posisi tersebut harus dirangkap pejabat lainnya.

Namun, disampaikan Sudarno, awal tahun 2015 ini, sudah kembali diisi oleh pejabat pejabat yang diyakini mumpuni dalam membantu kinerja Satpol PP.

“Dengan adanya Kasi Gakda, nantinya ada yang khusus mempertimbangkan seperti contoh kasus tertangkapnya seseorang yang kedapatan pesta miras selanjutnya akan dilimpahkan ke kepolisian atau cukup sampai di Satpol PP saja,” terangnya.

Ditambahkan Sudarno, dalam melakukan operasi pekat,  pihaknya juga akan berkoordinasi dengan lembaga lain, baik dengan TNI maupun Polri.  “Operasi pekat maupun operasi miras nantinya juga kita berkoordinasi dengan intitusi penegak hukum lain. Termasuk operasi cukai empat kali dalam sebulan, tetap menggandeng pihak bea cukai.”

“Harapannya dengan digencarkan operasi pekat mampu untuk menekan penyakit masyarakat seperti peredaran miras. Hasil tangkapan seperti barang bukti miras  memang semakin menurun. Lebih tinggi di tahun 2013 dibandingkan tahun 2014. Harapannya tahun 2015 ini bisa semakin ditekan,” ujarnya.

Post a Comment

 
Top