Akber (Akademi Berbagi) |
Pekalongan 24-January 2015
Kekhawatiran pun sempat terpampang lebar saat dr. Rudi Suhono memaparkan konsekuensi logis dari diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dalam sebuah diskusi kecil antar komunitas di Sabtu sore (24/1/2015), yang diselenggarakan oleh Akber (Akademi Berbagi) di bilangan Jl. Toba Pekalongan.
“Penduduk seluruh ASEAN diperkirakan sekitar 600 juta jiwa, populasi Indonesia menyita 40 % daripadanya, yaitu di angka 250 juta orang. Negara kecil semacam Singapura diuntungkan banyak untuk memiliki peluang pasar yang sedemikian luasnya. Masuknya secara bebas dana, produk, dan sumber daya manusia ke Indonesia sangat membutuhkan persiapan memadai.” Ujar seorang narasumber yang berasal dari Indonesia Islamic Business Forum (IIBF) ini.Dia pun mencoba merinci bahwa, bank-bank asing segera menyerbu negeri ini, apalagi persyaratan ratio penyertaan modal bisa hanya cukup 95 %. Produk yang dihasilkan dari industri masal dengan kualitas tetap prima yang bisa menekan nilai harga jual. SDM yang sudah terkenal piawai seperti para tenaga kerja asal Philipina.Kesemuanya menciptakani deret keprihatinan akan daya saing produk Indonesia. Sementara instrumen-instrumen perundangan yang berkaitan dengan bisnis tidak cukup memadai, dan pola budaya konsumtif orang pun belum mencerminkan bias nasionalisme yang relatif tinggi.
(PN-25012015-03-AA)
Post a Comment