googlesyndication.com

0 Comment
Kota Pekalongan-
Sesuai rencana akhirnya Septiana Dewi, balita yang menderita penyakit Hydromacolli akhirnya menjalani operasi pengangkatan benjolan di wajah yang selama ini menyiksa anak dari pasangan Dimyati dengan Umiyati. Tim dokter yang terdiri dari 10 dokter ahli di bidang masing-masing melaksanakan operasi yang tergolong beresiko tinggi selama lebih dari 8 jam di ruang bedah sentral Rumah Sakit Kariadi Semarang, Selasa (2/12/14).

Ayahanda Septiana Dewi yang di hubungi via telepon mengatakan, putrinya setelah menjalani berbagai tahapan yang di syaratkan oleh  tim dokter masuk ruang operasi skitar pukul 09.30 pagi.

" dewi di bawa masuk meja operasi oleh tim dokter hari Selasa, sekitar pukul 09.30 dan keluar dari ruang operasi pukul 17.30 dan langsung masuk ruang
 perawatan pasca operasi dan Alhamdulillah operasi berjalan lancar.'' tutur Dimyati.
Menurut Dimyati tim dokter yang di pimpin oleh Dokter bedah Handoyo dalam menangani operasi terhadap Dewi melibatkan 10 orang dokter ahli anak yang Ia tahu diantaranya,  Dokter ahli THT, Onkologi,  Psikologi anak, bedah anak, bedah saraf, bedah ortopedi,  Anastesi, oftalmologi,  bedah saraf, bedah maksilofasial.

" karena menurut keterangan dokter Handoyo opersi yang di laksanakan terhadap Dewi tergolong sulit sehingga melibatkan banyak dokter ahli lainya.'' lanjutnya.
Pasca operasi kondisi  Dewi tergolek lemah dengan wajah penuh jahitan di bungkus perban. kondisinya mendapat pantauan 24 jam dari Rumah Sakit Karyadi Semarang. butuh waktu lumayan lama untuk memulihkan trauma pasca operasi karena balita 2,5 tahun tersebut mengalami pembengkakan di bagian luka sayat yang menurut keterangan keluarga belum ada tanda-tanda kempis bahkan sering mengeluarkan cairan kotor dari lubang hidung.
" pembengkakan di wajah Dewi belum terlihat mengempis sejak selesai di operasi walaupun di luka bekas jahitan sudah agak mengering dan dari hidung nya sering keluar cairan.'' katanya.
Dimyati mengaku dirinya hanya bisa menunggui sampai Dewi di perbolehkan pulang dan rencanaya akan masih di suruh kontrol bolak balik Pekalongan Semarang.

" informasi yang di berikan pihak Rumah Sakit operasi yang di jalani Dewi di lakukan secara bertahap sebab terlalu beresiko kalau jaringan yang di angkat terlalu banyak bisa menimbulkan lobang  di pipi kirinya." ungkapnya.

Sambil menunggu kesembuhan Dewi, lanjut Dimyati, dirinya di suruh mengamati perkembangan keadaan Dewi dan di suruh langsung melaporkan apabila ada hal yang mencurigakan pada jaringan pipi Dewi.

" pihak Rumah Sakit menyuruh membawa kembali Dewi ke Semarang kalau di temukan benjolan atau jaringan tumbuh di pipi Dewi dan langsung akan melakukan tindakan medis lanjutan."

Sementara Umiyati ibunda Dewi ketika di minta untuk menceritakan keadaan saat ini setelah di operasi dan apa yang tampak dari kondisinya saat ini via  telepon kepada pekalongan-news menuturkan,

" semangat Dewi sungguh luar biasa mas, saya kasihan melihatnya satu sisi ingin melihat kesembuhan dewi namun di sisi lain harus melihat kondisi dewi yang seperti itu saya tidak tahu apa yang di rasakannya, walaupun telah sadar dan sudah bisa berinteraksi dengan kami akan tetapi Dewi tidak begitu rewel dan merepotkan, kami menjaganyapun tidak terlalu di sulitkan hanya saja saya iba melihatnya, asupan makanan dan minuman di salurkan lewat hidung sementara saya mempunyai kebiasaan memberikan susu setiap saat ia minta." jelasnya mengakhiri.

Seperti di beritakan sebelumnya, Septiana Dewi putri pasangan Dimyati dan Umiyati asal Kelurahan Kramat Sari Kota Pekalongan menderita penyakit yang menyebabkan pembengkakan berupa benjolan yang terus membesar hingga jaringan wajah sebelah kiri Dewi menggelambir menggantung meng ganggu aktivitas sehari-hari balita yang orang tuanya kini kos di Salam Manis Kelurahan Panjang Baru Pekalongan Utara. Dan setelah mengalami proses yang lama dan berbelit akhirnya Dewi pun  bisa di operasi.


Post a Comment

 
Top