googlesyndication.com

0 Comment
Kota Pekalongan – 
Kota Pekalongan terpilih sebagai salah satu Kota Kreatif Dunia. Penetapan itu dilakukan oleh badan PBB, Unesco pada tanggal 1 Desember 2014 melalui Direktur Jendralnya Irina Bokova. Bersama Kota Pekalongan juga terpilih 27 kota lainya dari 5 benua. Hebatnya Kota Pekalongan adalah satu-satunya kota di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang ditetapkan sebagai Kota kreatif kategori crafts and Folk art.

Hal itu diungkapkan Walikota Pekalongan dr HM Basyir Ahmad pada jumpa pers yang digelar di Wisma Tamu, Jalan bahagia nomor 17, Kota Pekalongan, Rabu (10/12).

Didampingi Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pekalongan Sri Budi Santoso dan sjumlah pejabat lainya Basyir menjelaskan proses penetapan Kota Pekalongan sebagai salah Kota Kreatif bukanlah tiba-tiba tapi melalui proses yang panjang. 

“Tahun 2013 terdapat 5 kota yang diajukan oleh Kemenparekraf ke Unesco yaitu Bandung, Yogyakarta, Surakarta, Denpasar dan Kota Pekalongan, namun yang terpilih adalah Kota Pekalongan,” katanya.

Terpilihnya Kota Pekalongan juga atas dasar rekomendasi 5 kota dunia yang sudah menjadi anggota lama dalam jejaring kota kreatif dunia. Kelima kota itu adalah Icheon City (Korea Selatan), Aswan (Mesir), Santa Fe (AS), Hangzhou (RRC) dan Kanazawa jepang.

Ditambahkan oleh Basyir yang dimaksud jejaring kota kreatif Unesco adalah kota di dunia yang oleh Unesco dinilai sebagai Kota yang berhasil dan berkomitmen dalam mengembangkan dan menjadikan unsure kreativitas dan budaya sebagai strategi penting dalam pembangunan Kotanya secara berkelanjutan.

 “jejaring kota kreatif ini bertujuan untuk membangun kerjasama intersional antar kota-kota dunia dalam memperkuat pengembangan kreativitas dan budaya untuk pembangunan berkelanjutan dan inklusi social,”ujarnya.

Jejaring Kota kreatif Unesco ini juga merupakan program Unesco untuk memfasilitasi kerjasama antar kota. 

“Sekaligus dukungan Unesco atas potensi kretaivitas dan inovasi yang luar biasa dari berbagai kota dunia guna memperluas jalan pembangunan berkelanjutan,” tandas Basyir.

Ditambahkan oleh Basyir kota yang masuk jejaring kota kreatif Unesco memiliki periode keanggotaan yang tak terbatas. Namun juga mungkin dicabut statusnya berdasarkan penilaian Unesco.

”Sebagai anggota Jejaring kota Kreatif, Kota Pekalongan berhak menggunakan nama dan logo Unesco,” tambah Basyir.

Karenanya basyir berharap kepada seluruh warga Kota Pekalongan agar bisa terus mempertahankan status sebagai salah satu jejaring Kota kreatif Dunia. 



(MC/Diskominfo/AN Takari)

Post a Comment

 
Top