googlesyndication.com

0 Comment
Pernahkah Anda tiba-tiba bergairah ketika bertemu seseorang, meski sebelumnya prahara bad mood menyapu bersih keengganan berakttivitas? Pernahkah Anda menyadari sekonyong-konyong ide-ide cemerlang begitu saja menyeruak keluar tanpa harus diawali dengan bunyi “Clingngng !!!” terlebih dahulu, baik tertulis maupun terkatakan? Pernahkah Anda mendadak melihat aktivitas makhluk gaib di sekitar, membaca pikiran seseorang, atau mendengar suara tak berujud?


Kejadian tersebut tetap akan dibiarkan menjadi keganjilan bila tak pernah ditarik penalaran guna menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi. Bagi seorang diri yang mengalaminya akan sebatas berekpresi bengong tanpa menemukan jawabannya. Hanya terucap dalam batin: “Qo bisa…” Sedang bagi orang yang melihat pun paling-paling merespons di antara 2 kemungkinan. Bisa jadi orang langsung berkomentar “Siapa eloh?!” tanpa harus memperhatikan kebenaran penalaran fakta yang diungkapkan. Yang mana orang-orang ini sering hanya mau mendengarkan seseorang dari apa yang mereka ketahui kapasitasnya. Orang lainnya, karena ketidaktahuannya akan siapa yang mengutarakan obrolan bisa jadi berdecak kagum dengan berkilah: “Syupperrr !!”


Berdasarkan pengalaman penulis, kesempatan mengalami kejadian yang hampir mirip dengan “De Ja Vu” ini berpeluang terjadi pada siapa saja, tanpa pandang kriteria khas perilaku pribadi atau anatomi tubuh seseorang. Kunci utamanya adalah adanya hubungan emphati antara satu orang dengan lainnya, baik bagi  pemberi atau penerima berlaku sama. Bentuk analoginya, seolah 2 gelas berisi air, meski semula gelas yang satu cuma memuat air separuh, ketika bertemu gelas lainnya yang bervolume penuh, gelas yang separuh tadi bisa menjadi sama penuh permukaan datar air paling atasnya. Sebagaimana layaknya terjadi proses penyesuaian berbagi volume air yang ada, demi menunjukkan suatu gejala  penyamaan kondisi.


Hubungan emphati merupakan proses terbentuknya kesan positif di dalam batin seseorang berupa kekaguman akan penampilan seseorang lain di depannya atau dalam lingkungan pergaulannya. Penampilan seseorang diartikan segala sesuatu yang diekspresikan seseorang, seperti:  gaya berjalan atau bertutur kata, postur tubuh ideal, wajah menarik, kemuliaan hati, ketulusan beramal, kesantunan berperilaku, dll. Pikiran (hasil olah pikir yang dilakukan Otak), atau bahkan batin (hasil olah meraba/merasa yang dilakukan Hati) dilihat dari sudut interaksi energi yang tak kasat mata, mereka sangat rentan untuk saling berarsiran. Pikiran atau batin seseorang bisa merembes/meresap pada pikiran/batin seseorang lainnya yang dijadikan obyek perhatiannya. Pada praktek nyatanya, setidak-tidaknya seseorang akan berasa resah gelisah dan tanpa disadarinya bila pada saat tertentu sedang diperhatikan oleh seseorang lainnya, meskipun ia tak tahu siapa yang menaruh perhatian kepadanya saat itu. 


Daya sebar seseorang yang memiliki kekuatan pikiran-batin berbanding lurus dengan kemudahan daya rembes seorang penerimanya. Semakin kuat pikiran -  batin seseorang semakin mudah merembes pada pikiran – batin seseorang lainnya.


Seseorang bila berdekatan dengan seorang cendekia, cerdas, berotak encer, dan penuh gagasan cemerlang akan berpeluang memicu orang lain di sebelahnya yang sempat menarik perhatian dan kekagumannya dalam suatu keterlibatan pergaulan. Orang atau obyek yang berlaku sebagai penerima kekaguman ini akan menjadi tertular  kepiawaiannya menghasilkan dan atau mengolah ide, sama  persis dengan orang yang tak tersadari ikut andil memicunya.


Tak jauh berbeda dengan berdekatan dengan orang yang waskita akan hal gaib. Seseorang bisa sesaat atau bahkan melekat menjadi memiliki kelebihan-kelebihan supranatural baru. Hanya bedanya, “dekat” disini tak berhubungan dengan jarak. Melainkan tak berbatas, “berdekatan” tersebut cenderung  bermakna berdampingan, akrab dalam suatu jalinan silaturahmi, sampai perhatian yang terjalin hanya melalui hubungan batin, yang tak diawali dengan suatu pertemuan secara fisik sekalipun.


Selamat mengupayakan timbulnya simpati orang kepada Anda…!!! Dan siap-siap tertular gaya katrok Tukul Arowana bilamana suatu saat kebetulan berdekatan dengan beliau…
~Oleh: Arry Anand~

Post a Comment

 
Top