googlesyndication.com

0 Comment
Kota Pekalongan-
Belum terealisasinya pembangunan TPA Regional di wilayah Kabupaten Pekalongan membuat Kota Pekalongan hanya mengandalkan TPA Degayu yang kondisinya sudah kelebihan beban, menyiasati hal tersebut akhirnya Pemerintah Kota Pekalongan mendatangkan mesin pengolah kompos atau sampah organik yang  di uji coba di TPA Degayu Senin (10/11/14) dengan di saksikan oleh Walikota Pekalongan dan rombongan yang menyempatkan hadir untuk melakukan tes mesin yang baru tahap prototype.

Menurut Hengky Susanto, alumni dari Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi (BPPT), Mesin yang ia kembangkan mampu mengubah kompos menjadi gas, energi, dan arang yang dapat di manfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Selaku penemu alat tersebut, Hengky menjelaskan bahwa alat yang ia beri nama Pyrolis-Orc 100kWe dengan nomor seri mesin 0001 mampu mengolah 150 kg kompos menjadi energi sebesar 100 kilo watt per jamnya.

Hengky juga membeberkan cara kerja mesin tersebut yang menurutnya bisa di andalakan '' dengan memasukkan kompos kedalam reaktor maka mesin akan memanggang hingga temperatur tertentu yang akan menghasilkan syngas dengan kandungan Co dan H2 atau bahan dasar dari bahan bakar itu sendiri yang nantinya panas yang di hasilkan bisa di rubah menjadi listrik melalui sistem Organic Rankine Cyrcle (ORC). ''terangnya.

Hengky melanjutkan , dengan mesin  tersebut nantinya ia juga akan terapkan penggunaan ke syngas engine.
Yaitu semacam diesel dengan menggunakan bahan bakar dari gas yang dihasilkan. Selain menghasilkan gas juga menghasilkan arang.

 “arang dicampur kompos nantinya bisa kita jadikan media tanam. Selain mampu menyerap air juga bisa menetralkan kandungan asam dalam tanah” lanjutnya.

Hengky juga menambahkan, energi yang mampu dihasilkan oleh alat tersebut sampai saat ini adalah setiap 150 kilogram kompos mampu menghasilkan 100 kilo watt per jamnya.

“sebenarnya ini masih dalam proses pengembangan kami. Terkait proses serta output yang dihasilkan masih dalam tahap pengembangan dan membutuhkan riset lagi.'' ungkapnya.

Dengan ditemukannya mesin tersebut menimbulkan angin segar bagi Pemkot yang selama inimenganggap permasalahan sampah menjadi PR besar. Karena mesin tersebut nantinya akan mengurangi sampah yang kian menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Degayu kota Pekalongan.

“kalau ini berhasil, itu artinya TPA degayu akan tetap berjalan. karena kita tahu sendiri kalau TPA ditutup satu hari saja, maka sampah pastinya akan makin menumpuk dipinggiran jalan bahkan ditepi sungai.” kata Basyir.

Basyir melanjutkan, jika mesin sudah berjalan stabil dan terbukti teruji kemampuanya maka dirinya berjanji akan memproduksi secara massal agar bisa di manfaatkan untuk kepentingan yang lebih luas.

'' kita berkorban nggak masalah untuk pengembangan alat ini, karena nantinya akan sangat bermanfaat bagi Kota Pekalongan dalam meringankan beban TPA degayu dan pengorbanan tersebut akan menghasilakn manfaat yang berlipat ganda pula.'' tutupnya.

Post a Comment

 
Top