googlesyndication.com

0 Comment
Indonesia Rawan Serangan Cyber
Iwan Sumantri
Kota Pekalongan –
Indonesia menjadi salah satu Negara yang paling rawan menjadi sasaran serangan Cyber di dunia. Pasalnya tingkat keamanan internet nasioanl sangat buruk dan mengkhawatirkan. Bahkan dalam beberapa waktu terakhir Indonesia menempati rangking utama dalam masalah ini. Karenanya untuk meminimalkan resiko diserang kaum ‘hacker’ melakukan proteksi terhadap infrasruktur internet mereka.

Hal ini dikemukakan oleh Wakil Ketua Indonesia Security Acident Response Team Internet Infrastrukture (ID-SARTH) Iwan Sumantri saat berbicara dalam Workshop Keamanan Informasi yang mengambil tema Keamanan Informasi untuk Penyelenggaraan e-Government yang efektif, efisien dan transparan yang digelar di Ruang Amarta, Pemkot Pekalongan, Jumat (14/11).
Menurut Iwan Sumantri Pada tahun 2013 lalu  saja sudah terjadi 72.225.360  serangan atau 200.626 / hari.  82 persen serangan terjadi untuk kategori SQL, Malware, Web Base dan Botnet.

 “Jumlah insiden Website terbesar terjadi pada bulan Mei 2013 yakni 3.126 insiden website,” katanya.
Selain menjadi Negara yang paling rawan menjadi sasaran cyber bersama Amerika Serikat dan Jepang, Indonesia ternyata juga menjadi Negara sumber ‘hacker’ terbesar di dunia.
 “Seringkali Hacker Indonesia juga menyerang website Indonesia sendiri,” tandasnya.
Terjadinya serangan cyer atau cyber attack ini menurut Iwan dikarenakan karena beberapa hal. Diantaranya kurangnya kesadaran keamanan informasi dari sisi personal sampai dengan kelembagaan. Seperti pembajakan password atau account, kurangnya anggaran keamanan informasi dll.
 “Manusia merupakan sisi keamanan terlemah dan hacking tools sangat mudah didapat dan digunakan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Pekalongan Sri Budi Santoso saat membuka acara ini mengatakan adalah hal yang penting untuk menjaga keamanan informasi. Namun saat ini tidak banyak Sumber Daya Manusia (SDM) yang punya kemampuan pengamanan informasi guna penyelenggaraan e-government.
 “Karenanya perlu bagi seluruh penyelenggara pemerintahan di Kota Pekalongan meningkatkan kemampuan untuk keamanan informasi bagi penyelenggaraan e-govermen,” ujarnya.
(MC/Diskominfo/AN Takari)

Post a Comment

 
Top