googlesyndication.com

0 Comment

Kota Pekalongan-

Mulai kamis (30/10/14), tidak ada lagi surat manual berbentuk kertas lagi yang beredar di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan. Baik surat antar instansi maupun disposisi dari walikota, wakil Walikota dan Sekda kepada para kepala Satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Karena mulai hari ini diberlakukan penggunaan ‘paperless’ di lingkungan pemkot Pekalongan.Hal itu idsampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (diskominfo) Kota Pekalongan Sri Budi Santoso saat memberikan laporan pada acara Launching dan Forum Group Discusion (FGD) e Ofiice (paperless, Digital, Mobile Office), e-pengaduan dan e-layanan
infomrasi dan Pilot project Pita lebar Broadband di Kota Pekalongan untuk penguatan reformasi birokrasi dan good governance  yang digelar di Ruang Amarta, Kamis (30/10/14).

Hadir juga dalam acara ini Ketua Pelaksana Dewan Tekhnologi dan informatika nasional (Detiknas) Ilham Habibie, perwakilan dari badan pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT)  Sri Sarswati, prof craigh dari Havard University, Walikota Pekalongan HM Basyir Ahmad  dan sejumlah pejabat lainya.

Menurut Sri Budi Santoso pencapaian pemkot pekalongan ini adalah juga menandai gelombang II pelaksanaan e goverment Kota pekalongan menuju Pekalongan Smart Creative City. “Ini merupakan sesuatu yang strategis karena sepengetahuan saya belum satu kementrian ataupun Pemda yang menerapkan secara total hal ini, Jadi Kota pekalongan adalah yang pertama,” tegasnya.

Walikota Pekalongan menyambut pencapaian ini. Karena saat dicanangkan pada tahun 2008 lalu banyak pihak yang menyatakan hal ini adalah sesuatu yang sulit. “Namun ternyata jika kita memiliki kemauan tidak ada sesuatu yang tidak mungkin,” katanya.

Dengan pencapaian ini pula Basyir Ahmad yakin pada tahun 2015 mendatang bisa diterapkan e-learning. “dengan e-learning ini tidak akan ada lagi sekolah favorit yang selama ini menimbulkan kecemburuan, karena semua pelajar bisa belajar dengan lebih baik,” tandasnya.Basyir juga berharap dengan program ini kedepan tidak hanya pekalongan yang melihat dunia. “Tapi dunia juga melihat pekalongan,” harapnya.Di kesempatan yang sama, ketua pelaksana Detiknas, Ilham Habibie  menandaskan Kota pekalongan sudah berjalan kearah yang benar dan sepatutnya berbangga dengan hal itu. 

“Karena dimasa mendatang peranan TIK dalam peningkatan ekonomi masyarakat akan sangat berperan penting,” ujarnya.

Karena dengan pemanfaatan TIK dan inovasi semua masalah bisa diselesaikan dengan efektif, cepat dan lebih berkualitas. “Jika di Kota pekalongan yang 60 persen warganya bersinggungan dengan batik bisa memanfaatkan inovasi mnelalui perkembangan TIK maka itu akan sangat membantu,” tambahnya.Pada bagian akhir sambutanya pria yang juga merupakan putra mantan Presiden BJ Habibie ini menegaskan kedepan hanya yang bisa mengikuti perubahan yang akan bisa bertahan. “Jadi meskipun sulit sudah semestinyalah semua berubah mengikuti perkembangan tekhnologi yang kian cepat,” ujarnya lagi.

Post a Comment

 
Top