Kota Pekalongan-
Nursalim (26th) mahasiswa STAIN semester 6 jurusan Tarbiyah ditemukan tewas menggantung di salah satu ruangan masjid babussalam perum korpri kel Panjang Baru kec Pekalongan utara sabtu (26/7/14).
Korban pertama kali di temukan oleh seorang anak kecil yang hendak mengambil air wudhu karena saat itu jelang sholat tarawih, Nursalim tergantung tali tambang yang terikat di kayu atap bangunan masjid. Tak pelak akibat peristiwa tersebut warga dan jamaah yang hendak sholat tarawih pun geger. Jenazah baru bisa di evakuasi ketika satuan Kepolisian Sektor Utara yang dipimpin oleh Kompol I Ktut Lanus SH datang kelokasi, korban
korban mengatakan bahwa dua tahun terakhir korban tinggal di masjid dan bertugas sebagai tenaga muazin serta bersih-bersih lingkungan masjid, dirinya terkhir bertemu korban sore sekitar pukul 5 ketika korban hendak meminjam helem serta ijin ingin pulang ke kesesi.
Sementara Ade Rohayana Ketua Rektor STAIN yang tinggal sekomplek dengan AKP Agus menambahi bahwasanya korban tergolong anak yang pendiam namun dalam pergaulan sehari -hari normal biasa saja tanpa ada yang aneh.Dirinya tidak hapal betul semua anak didiknya namun untuk Nursalim sehari-hari
hubungan biasa saja dan wajar.
sementara itu Wilis bibi korban ketika di tanya apakah ada firasat tertentu mengenai kejadian memilukan tersebut menyatakan '' kalou firasat sih tidak ada hanya saja sore sebelum peristiwa terjadi Nursalim di minta kerabatnya untuk menjemput ibunya yg baru mudik dari jakarta di stasiun kereta api Kota Pekalongan, Nursalim sempat mengiyakan namun ketika ibu korban sudah sampai di Pekalongan Nursalim berubah pikiran malah menyarankan ibunya naik ojek dan mengatakan bahwa ia sedang sibuk dan tidak ada waktu, bagi kami ini hal yang tidak biasanya
karen Nursalim tergolong penurut dan taat kalau menyangkut soal ibunya''. terang Wilis.
ketika di tanya kesan keseharian Nursalim ketika di rumah Wilis kembali mengatakan '' walaupun anaknya pendiam namun Nursalim termasuk aktivis masjid dan sering mengumpulkan rekan pemuda di kampungnya untuk di beri motivasi dan nasehat bijak, pergaulanya pun normal dan wajar, hanya untuk lawan jenis atau teman wanitanya kami tidak pernah mengetahuinya'' papar Wilis sambil sesekali menyeka air matanya
Post a Comment