Pekalongannews, Kota Pekalongan - PT BPR Bank Pekalongan tancap gas menghadirkan inovasi layanan keuangan. Terbaru, Bank Pekalongan resmi bekerja sama dengan Bank Danamon Syariah untuk menerbitkan kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) edisi khusus.
Kartu ATM kolaborasi ini menampilkan logo kedua bank dan didesain untuk mempermudah transaksi nasabah, khususnya para tenaga kegiatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan yang selama ini gajinya disalurkan via Bank Pekalongan.
Direktur Utama PT BPR Bank Pekalongan, Agus Djunaedi, mengungkapkan layanan ini lahir dari kebutuhan nyata di lapangan. Ia menyebut, banyak pegawai mengeluhkan keterbatasan waktu penarikan gaji.
"Sebagian tenaga kegiatan Pemkot ingin tidak antre atau bisa menarik gajinya kapan saja, termasuk di hari libur atau weekend," terang Agus saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (3/10/2025).
Menurut Agus, jam operasional Bank Pekalongan yang terbatas—hanya sampai pukul 14.30 WIB di hari kerja, Sabtu pukul 11.00 WIB, dan Minggu libur—menjadi kendala.
"Untuk menjawab keluhan itu, kami hadirkan kartu ATM hasil kerja sama dengan Bank Danamon Syariah," tegasnya.
Kerja sama ini bukan barang baru. Sebelumnya, Bank Pekalongan sudah menggandeng Danamon Syariah untuk layanan Virtual Account (VA). Namun, penerbitan kartu ATM ini adalah pengembangan layanan baru yang lebih konkret untuk kebutuhan transaksi harian.
Dengan kartu ATM ini, para tenaga kegiatan Pemkot Pekalongan kini bisa menikmati fasilitas tarik tunai di seluruh jaringan ATM. Tak hanya itu, mereka juga mendapat benefit gratis transfer ke semua bank sebanyak 10 kali per bulan.
"Ini adalah langkah maju. Nasabah bisa tarik tunai di seluruh ATM tanpa harus menunggu kantor buka. Layanan transfer gratis juga akan sangat membantu mereka," jelas Agus.
Program ini sudah bergulir sejak 17 September 2025. Target awal adalah 110 nasabah, khususnya tenaga kegiatan di Sekretariat Daerah (Setda) Kota Pekalongan. Dalam waktu singkat, jumlah pengguna telah melonjak menjadi sekitar 150 orang.
Agus menargetkan, ke depan, seluruh tenaga kegiatan Pemkot Pekalongan bisa menggunakan layanan ini. Namun, ada prosedur yang harus dipenuhi, yakni pembukaan rekening di Bank Danamon Syariah.
"Program ini kami fokuskan terlebih dahulu untuk tenaga kegiatan Pemkot yang setiap bulan menerima gaji melalui Bank Pekalongan," tambahnya.
Meski gerai ATM khusus Bank Pekalongan belum tersedia, Agus memastikan kartu ini tetap bisa digunakan di jaringan ATM bank lain. Proses pengajuan pun dibuat simpel: cukup mengisi formulir online via Google Form, dan setelah verifikasi data lengkap, kartu ATM siap terbit.
Kerja sama ini, kata Agus, adalah bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan. Harapannya, layanan ATM ini jadi solusi nyata yang adaptif dan sesuai kebutuhan masyarakat di era digital.
Kartu ATM kolaborasi ini menampilkan logo kedua bank dan didesain untuk mempermudah transaksi nasabah, khususnya para tenaga kegiatan di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan yang selama ini gajinya disalurkan via Bank Pekalongan.
Direktur Utama PT BPR Bank Pekalongan, Agus Djunaedi, mengungkapkan layanan ini lahir dari kebutuhan nyata di lapangan. Ia menyebut, banyak pegawai mengeluhkan keterbatasan waktu penarikan gaji.
"Sebagian tenaga kegiatan Pemkot ingin tidak antre atau bisa menarik gajinya kapan saja, termasuk di hari libur atau weekend," terang Agus saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Jumat (3/10/2025).
Menurut Agus, jam operasional Bank Pekalongan yang terbatas—hanya sampai pukul 14.30 WIB di hari kerja, Sabtu pukul 11.00 WIB, dan Minggu libur—menjadi kendala.
"Untuk menjawab keluhan itu, kami hadirkan kartu ATM hasil kerja sama dengan Bank Danamon Syariah," tegasnya.
Kerja sama ini bukan barang baru. Sebelumnya, Bank Pekalongan sudah menggandeng Danamon Syariah untuk layanan Virtual Account (VA). Namun, penerbitan kartu ATM ini adalah pengembangan layanan baru yang lebih konkret untuk kebutuhan transaksi harian.
Dengan kartu ATM ini, para tenaga kegiatan Pemkot Pekalongan kini bisa menikmati fasilitas tarik tunai di seluruh jaringan ATM. Tak hanya itu, mereka juga mendapat benefit gratis transfer ke semua bank sebanyak 10 kali per bulan.
"Ini adalah langkah maju. Nasabah bisa tarik tunai di seluruh ATM tanpa harus menunggu kantor buka. Layanan transfer gratis juga akan sangat membantu mereka," jelas Agus.
Program ini sudah bergulir sejak 17 September 2025. Target awal adalah 110 nasabah, khususnya tenaga kegiatan di Sekretariat Daerah (Setda) Kota Pekalongan. Dalam waktu singkat, jumlah pengguna telah melonjak menjadi sekitar 150 orang.
Agus menargetkan, ke depan, seluruh tenaga kegiatan Pemkot Pekalongan bisa menggunakan layanan ini. Namun, ada prosedur yang harus dipenuhi, yakni pembukaan rekening di Bank Danamon Syariah.
"Program ini kami fokuskan terlebih dahulu untuk tenaga kegiatan Pemkot yang setiap bulan menerima gaji melalui Bank Pekalongan," tambahnya.
Meski gerai ATM khusus Bank Pekalongan belum tersedia, Agus memastikan kartu ini tetap bisa digunakan di jaringan ATM bank lain. Proses pengajuan pun dibuat simpel: cukup mengisi formulir online via Google Form, dan setelah verifikasi data lengkap, kartu ATM siap terbit.
Kerja sama ini, kata Agus, adalah bagian dari upaya mendorong inklusi keuangan. Harapannya, layanan ATM ini jadi solusi nyata yang adaptif dan sesuai kebutuhan masyarakat di era digital.
No comments:
Post a Comment