-->

Masjid jadi Pusat Peradaban, Darul Falah Bersama PCNU Gelar Kompetisi Enterpreneur Muda Batang

arya pekalongan news
Sunday, May 11, 2025, May 11, 2025 WIB Last Updated 2025-05-11T04:48:58Z

BATANG, Pekalongannews - Masjid Darul Falah di Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, hadir dengan wajah baru sebagai pusat peradaban.

Tak sekadar tempat ibadah, masjid ini menjadi sentra pengembangan jiwa entrepreneur melalui program Next Generation Entrepreneur (NGE) yang digagas oleh Yayasan Darul Falah bersama Lakpesdam PCNU Batang.

Program NGE telah memasuki tahap seleksi kedua, yaitu wawancara dan presentasi Business Model Canvas, setelah sebelumnya menjaring peserta sejak Februari 2025.

“Ini bukan sekadar kompetisi, tapi pembinaan wirausaha yang akan kami kawal hingga benar-benar matang,” ujar Wahyu Wulandari dari Yayasan Darul Falah, Minggu 11 Mei 2025.

Masjid Darul Falah yang berlokasi di Dukuh Sidosari, Desa Ketanggan, Gringsing, memiliki posisi strategis di dekat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batang Industropolis. 

Yayasan Darul Falah telah mewakafkan masjid beserta lahan seluas 1,3 hektare sebagai kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar kawasan industri. 

“Kami ingin masjid ini menjadi pusat peradaban, di mana warga sekitar kawasan tidak hanya berprofesi sebagai pekerja, tapi juga pengusaha,” tambah Wulan.

Masjid yang pernah dikunjungi oleh Nyai Shinta Nuriyah Wahid ini menerapkan konsep ruang belajar, diskusi, dan pengembangan usaha bagi masyarakat.

Konsep tersebut dirancang sebagai model percontohan nasional yang dapat diperluas melalui kolaborasi dengan berbagai kampus besar di Indonesia. 

Jika berhasil, skema pelatihan akan dikembangkan lebih lanjut melalui sistem inkubasi dan kerja sama multistakeholder.

Ketua Tim Penilai NGE, M. Aminudin, menekankan bahwa program ini hadir karena melihat potensi pemuda Batang yang belum tergarap maksimal. 

“Banyak anak muda yang migrasi kerja ke luar daerah, padahal sumber daya ekonomi lokal sangat menjanjikan,” kata ketua Lakpesdam PCNU Batang itu.

Dari 11 kelompok pendaftar, hanya 7 yang berhasil lolos ke tahap karantina dan wawancara intensif berdasarkan lima kriteria utama, yakni motivasi, penguasaan materi, inovasi, keberlanjutan usaha, dan komitmen terhadap program. 

Aminudin menjelaskan bahwa komitmen peserta menjadi tolok ukur utama karena mental tangguh adalah pondasi seorang pengusaha.

Program ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan omzet, tetapi juga pada penguatan kelembagaan, jejaring pasar, dan pola pikir entrepreneur sejati. 

Para peserta yang tidak terpilih sebagai pemenang tetap akan mendapat pendampingan melalui program inkubasi bisnis yang disediakan oleh panitia dan mitra yayasan.

Tim penilai terdiri atas Aminudin dan Saeful dari PCNU Batang, Wahyu Wulandari dari Yayasan Darul Falah dan Bachtiar Rivai dari praktisi media sosial.

Hasil seleksi akan diumumkan dalam waktu dekat, bersamaan dengan pembahasan program lanjutan yang melibatkan universitas dan investor lokal. 

Masjid Darul Falah kini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi umat.

Komentar

Tampilkan

No comments:

Contact Form

Name

Email *

Message *

TERKINI