Pekalongannews, Batang - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Batang 2024, Fauzi Fallas dan Ahmad Ridwan, menjadikan pendidikan sebagai salah satu program prioritas dalam visi misi mereka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui program Kartu Batang Pintar (KBP), mereka berkomitmen memastikan seluruh anak di Kabupaten Batang dapat mengenyam pendidikan tanpa terkendala masalah ekonomi.
Pada debat perdana yang diselenggarakan di Hotel Dewi Ratih, Fauzi Fallas memperkenalkan program Kartu Batang Pintar, yang diproyeksikan sebagai solusi untuk menekan angka putus sekolah dan membantu anak-anak berprestasi yang ingin melanjutkan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi.
Dalam acara tersebut, Fauzi Fallas mengungkapkan bahwa program ini dirancang untuk mendukung keluarga yang kurang mampu agar tetap bisa mengakses pendidikan berkualitas.
“Kami tidak ingin ada anak Kabupaten Batang yang tidak sekolah karena terkendala biaya. Kartu Batang Pintar ini merupakan solusi yang kami tawarkan agar semua anak di Batang bisa mendapatkan pendidikan layak dan berkualitas. Mulai dari bantuan biaya sekolah, seragam, hingga alat tulis akan kami fasilitasi,” ujarnya.
Fauzi Fallas menyampaikan bahwa Kartu Batang Pintar juga mengakomodasi pemberian beasiswa bagi anak-anak berprestasi yang memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
"Selain memberikan bantuan bagi keluarga yang kurang mampu, kami juga ingin memberikan kesempatan lebih besar bagi anak-anak berprestasi untuk mengejar cita-cita mereka melalui beasiswa pendidikan," lanjutnya.
Ia menekankan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap anak yang perlu dipenuhi oleh pemerintah, terlebih karena masa depan Batang terletak di tangan generasi muda yang terdidik dan berkualitas.
“Dengan pendidikan, kita akan mencetak generasi Batang yang berdaya saing dan memiliki kompetensi untuk bersaing di era globalisasi,” tambahnya.
Program ini selaras dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008, yang mewajibkan setiap anak usia sekolah untuk mendapatkan pendidikan dasar.
Fallas menegaskan, “Kami mendukung penuh kebijakan wajib belajar di Indonesia. Anak-anak wajib sekolah. Dengan adanya Kartu Batang Pintar, kami ingin mendorong keluarga-keluarga di Batang untuk memprioritaskan pendidikan bagi anak-anak mereka.”
Wajib belajar bertujuan untuk memastikan bahwa semua anak di Indonesia mendapatkan akses pendidikan dasar yang layak dan memadai. Pendidikan wajib belajar 12 tahun meliputi jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Berdasarkan rancangan Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang saat ini tengah dibahas. Masa wajib belajar di Indonesia akan diperpanjang menjadi 13 tahun yang terbagi menjadi pendidikan dasar selama 10 tahun (untuk usia 6–15 tahun) dan pendidikan menengah selama 3 tahun (untuk usia 16–18 tahun).
Program KBP ini diharapkan dapat mendukung kebijakan baru tersebut. “Jika RUU Sisdiknas ini disahkan, kami sudah memiliki dasar yang kuat melalui Kartu Batang Pintar untuk memastikan anak-anak Batang mendapatkan akses pendidikan hingga usia 18 tahun. Kami siap mendukung segala bentuk kebijakan yang bertujuan memajukan pendidikan di Indonesia," ujar Fallas.
Meski fokus program Kartu Batang Pintar berada pada jenjang SD hingga SMA, Fauzi juga mengingatkan pentingnya pendidikan bagi anak usia dini. Menurutnya, pendidikan di usia dini lebih berfokus pada perkembangan psikologis dan sosial anak, di mana keterlibatan keluarga, khususnya ibu, sangat berperan.
“Pendidikan tidak hanya dimulai saat anak masuk sekolah, tapi juga dari bagaimana mereka dibesarkan dalam keluarga. Ini adalah landasan yang penting bagi mereka,” jelasnya.
Pasangan calon ini pun berencana memberikan pelatihan bagi para guru dan tenaga pendidik di Batang agar mampu memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak.
“Kita tidak hanya memberikan fasilitas, tapi juga perlu memastikan kualitas pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, pelatihan dan peningkatan kompetensi guru juga menjadi perhatian kami,” ujar Fauzi.
Sementara itu, Ahmad Ridwan menjelaskan, bahwa komitmen terhadap pendidikan bukan hanya sebatas jargon politik. Ia dan Fauzi berjanji untuk memastikan program ini berjalan efektif di lapangan.
“Kami ingin memastikan bahwa program Kartu Batang Pintar ini tidak hanya menjadi janji, tetapi benar-benar direalisasikan. Kami akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah di Batang untuk memastikan bahwa tidak ada anak yang tertinggal dari pendidikan hanya karena alasan ekonomi,” tegas Ridwan.
Selain itu, Ridwan menambahkan bahwa pasangan ini akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk sektor swasta dan lembaga sosial, untuk memperkuat pendanaan program pendidikan ini.
"Pendidikan adalah investasi jangka panjang, kami yakin dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan bagi semua anak di Batang,” katanya.
Program Kartu Batang Pintar yang ditawarkan oleh pasangan Fallas-Ridwan ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan dianggap sebagai langkah positif dalam membangun Kabupaten Batang yang lebih baik.
Beberapa kalangan masyarakat berharap program ini dapat mengurangi tingkat putus sekolah dan meningkatkan kualitas pendidikan di Batang secara keseluruhan.
Fauzi Fallas kembali menegaskan komitmennya dalam memprioritaskan pendidikan untuk kemajuan Batang.
“Masa depan Batang ada di tangan generasi muda. Kami ingin menciptakan masa depan yang cerah bagi mereka. Program Kartu Batang Pintar ini bukan sekadar solusi jangka pendek, tapi bagian dari investasi jangka panjang untuk Batang yang lebih maju dan mandiri,” kata Fauzi.
Masyarakat Batang berharap, jika terpilih, pasangan Fauzi Fallas dan Ahmad Ridwan benar-benar dapat merealisasikan program Kartu Batang Pintar untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh Kabupaten Batang.
Post a Comment