Menurut Kapolres Batang, AKBP Nur Cahyo Prasetyo, keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dalam pencegahan dan pengungkapan kasus narkoba.
Dia menyampaikan rincian kasus yang berhasil diungkap, termasuk kasus sabu dengan 2 tersangka dan barang bukti seberat 1,98 gram.
Selain itu, kasus lainnya melibatkan peredaran narkotika jenis obat-obatan farmasi atau kategori G seperti hexymer DMP, Termadol, dan Yarindo, dengan melibatkan 7 tersangka dan barang bukti sebanyak 25 ribu butir.
"Tersangka yang berhasil kita bekuk tersebar di berbagai wilayah, termasuk Kecamatan Bawang, Bandar Warungasem, dan Batang," jelasnya.
AKBP Nur Cahyo Prasetyo menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan upaya penegakan hukum untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah Batang dan sekitarnya.
Dia juga menguraikan pasal yang disangkakan, yakni pasal 114 ayat 1 Undang-Undang RI No. 25 tahun 2009 tentang Narkotika untuk kasus sabu, dan Pasal 535 jo 138 ayat 2 Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang Kesehatan untuk tersangka obat-obatan.
Tak hanya itu, Kapolres Batang juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengawasi lingkungan sekitar dan memberikan informasi yang dibutuhkan kepada pihak berwajib.
Menurutnya, pencegahan menjadi fokus utama dalam mengatasi peredaran narkoba.
Kolaborasi dengan pemerintah daerah, lembaga sosial, dan komunitas masyarakat menjadi penting dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba.
Keberhasilan Polres Batang dalam mengamankan 9 tersangka narkoba ini merupakan langkah penting dalam perang melawan peredaran narkoba. Semua pihak diharapkan dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat dari ancaman narkotika.
Post a Comment