Pekalongannews, Batang - Seribuan petani hutan se-Kabupaten Batang bersatu dalam dukungan mereka pada pasangan Calon Presiden - Calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Minggu (7/1/2023).
Dukungan ini diumumkan oleh Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia atau Gema PS Indonesia dalam acara bertajuk "Sabtu Biru Ceria Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia," yang lebih dikenal dengan nama Gema Gemoy. Acara tersebut digelar di Gedung Olahraga (GOR) Kradenan, Balai Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
"Seribuan petani tersebut memandang bahwa Prabowo-Gibran memiliki kemampuan untuk melanjutkan program kebijakan Presiden Joko Widodo, terutama dalam hal perhutanan sosial dengan target sekitar 12,7 juta hektar dan reforma agraria," ujar Rozikin Ketua Gema PS Indonesia.
Rozikin menjelaskan bahwa program perhutanan sosial dan reforma agraria memiliki tujuan utama memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada petani. Salah satu aspek yang diinginkan oleh para petani adalah menghindari kriminalisasi terhadap mereka.
"Reforma agraria, dapat menjadi solusi terhadap masalah kemiskinan dan ketersediaan pangan rakyat.
Dampak Positif pada Lingkungan dan Kesejahteraan Petani," katanya.
Program perhutanan sosial dan reforma agraria juga diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan kawasan hutan, dengan tujuan meminimalkan dampak perubahan iklim.
Selain itu, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memulihkan sumber-sumber mata air dan meningkatkan kesejahteraan petani penggarap hutan.
Gema PS Indonesia menyerukan komitmen Prabowo-Gibran untuk melanjutkan program perhutanan sosial dan reforma agraria.
Hal ini mencakup percepatan pemberian legalitasi perhutanan sosial dan reforma agraria, termasuk SK Perhutanan Sosial dan sertifikat redistribusi lahan bagi petani penggarap. Poin penting yang diinginkan adalah menjamin bahwa tidak akan ada kriminalisasi terhadap petani.
Aspirasi Petani Lainnya
Selain itu, aspirasi para petani lainnya melibatkan penyelesaian dialogis yang berpihak kepada petani. Mereka juga menuntut penyediaan infrastruktur seperti jalan tani, embung, bibit, pupuk, dan teknologi pertanian, baik yang bersifat dasar maupun berbasis teknologi informasi.
Program pasca panen, terutama akses pasar yang adil bagi produk hasil petani, juga menjadi fokus aspirasi mereka. Perkembangan SK Perhutanan Nasional di Kabupaten Batang
Rozikin menginformasikan bahwa sudah ada 120 ribu kawasan hutan yang mendapatkan SK Perhutanan Nasional. Di Kabupaten Batang sendiri, sudah terdapat 12 SK Perhutanan Sosial, dan sekitar 306 bidang telah disurvey oleh tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta tim gabungan.
Harapannya, sertifikat perhutanan sosial untuk 306 bidang tersebut dapat segera rampung. Di Kabupaten Batang, terdapat sekitar 10 ribu hektare lahan perhutanan sosial.
"Dengan dukungan seribuan petani hutan ini, Prabowo-Gibran diharapkan dapat menjalankan program perhutanan sosial dan reforma agraria dengan komitmen yang kuat. Selain itu, aspirasi petani yang mengedepankan keadilan dan kesejahteraan diharapkan dapat diwujudkan melalui berbagai program infrastruktur dan dukungan pascapanen. Seruan untuk melanjutkan program ini menjadi sorotan utama dalam acara Gema Gemoy, menunjukkan kesatuan dan keinginan petani hutan di Kabupaten Batang," pungkasnya.
Dukungan ini diumumkan oleh Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia atau Gema PS Indonesia dalam acara bertajuk "Sabtu Biru Ceria Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial Indonesia," yang lebih dikenal dengan nama Gema Gemoy. Acara tersebut digelar di Gedung Olahraga (GOR) Kradenan, Balai Desa Gerlang, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang.
"Seribuan petani tersebut memandang bahwa Prabowo-Gibran memiliki kemampuan untuk melanjutkan program kebijakan Presiden Joko Widodo, terutama dalam hal perhutanan sosial dengan target sekitar 12,7 juta hektar dan reforma agraria," ujar Rozikin Ketua Gema PS Indonesia.
Rozikin menjelaskan bahwa program perhutanan sosial dan reforma agraria memiliki tujuan utama memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada petani. Salah satu aspek yang diinginkan oleh para petani adalah menghindari kriminalisasi terhadap mereka.
"Reforma agraria, dapat menjadi solusi terhadap masalah kemiskinan dan ketersediaan pangan rakyat.
Dampak Positif pada Lingkungan dan Kesejahteraan Petani," katanya.
Program perhutanan sosial dan reforma agraria juga diharapkan dapat berkontribusi pada pemulihan kawasan hutan, dengan tujuan meminimalkan dampak perubahan iklim.
Selain itu, langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memulihkan sumber-sumber mata air dan meningkatkan kesejahteraan petani penggarap hutan.
Gema PS Indonesia menyerukan komitmen Prabowo-Gibran untuk melanjutkan program perhutanan sosial dan reforma agraria.
Hal ini mencakup percepatan pemberian legalitasi perhutanan sosial dan reforma agraria, termasuk SK Perhutanan Sosial dan sertifikat redistribusi lahan bagi petani penggarap. Poin penting yang diinginkan adalah menjamin bahwa tidak akan ada kriminalisasi terhadap petani.
Aspirasi Petani Lainnya
Selain itu, aspirasi para petani lainnya melibatkan penyelesaian dialogis yang berpihak kepada petani. Mereka juga menuntut penyediaan infrastruktur seperti jalan tani, embung, bibit, pupuk, dan teknologi pertanian, baik yang bersifat dasar maupun berbasis teknologi informasi.
Program pasca panen, terutama akses pasar yang adil bagi produk hasil petani, juga menjadi fokus aspirasi mereka. Perkembangan SK Perhutanan Nasional di Kabupaten Batang
Rozikin menginformasikan bahwa sudah ada 120 ribu kawasan hutan yang mendapatkan SK Perhutanan Nasional. Di Kabupaten Batang sendiri, sudah terdapat 12 SK Perhutanan Sosial, dan sekitar 306 bidang telah disurvey oleh tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta tim gabungan.
Harapannya, sertifikat perhutanan sosial untuk 306 bidang tersebut dapat segera rampung. Di Kabupaten Batang, terdapat sekitar 10 ribu hektare lahan perhutanan sosial.
"Dengan dukungan seribuan petani hutan ini, Prabowo-Gibran diharapkan dapat menjalankan program perhutanan sosial dan reforma agraria dengan komitmen yang kuat. Selain itu, aspirasi petani yang mengedepankan keadilan dan kesejahteraan diharapkan dapat diwujudkan melalui berbagai program infrastruktur dan dukungan pascapanen. Seruan untuk melanjutkan program ini menjadi sorotan utama dalam acara Gema Gemoy, menunjukkan kesatuan dan keinginan petani hutan di Kabupaten Batang," pungkasnya.
Post a Comment