Hal itu disampaikan Kepala Disnaker Batang, Rahmat Nurul Fadilah saat di temui di kantornya, Rabu 22 November 2023.
Ia juga mengatakan bahwa dalam penghitungan UMK, Apindo dan SPSI menggunkan rumusan atau acuan yang berbeda dalam menentukan besaran UMK 2024.
Rahmat menyebutlan rumusan Apindu meliibatkan dua variabel yaitu pertumbuhan ekonomi dan alfa terjadi kenaikan Rp40.897.
Sedangkan usulan dari SPSI yang menggunakan tiga variabel pertumbuhan ekonomi, inflasi dan alfa ada selisih kenaikan Rp97 ribu.
"Akhirnya penentuan usulan UMK 2024, Bu Pj Bupati Batang mengambil pilihan yang sesuai dengan regulasi yakni Pasal 26 a Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2023 dengan kenaikan Rp40 ribu atau 1,79 persen," ungkap Rahmat.
Rahmat menyebutkan bahwa berdasrkan regulasi Pasal 26 a Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2023, UMK Batang lebih tinggi dari rata - rata konsumsi rumah tangga dibagi rata - rata banyaknya anggota rumah tangga.
"Itu yang menghitung BPS, akhirnya ketemu upah minum kita yang sudah berjalan lebih tinggi dari rata - rata konsumsi rumah tangga dibagi banyak rata - rata anggota rumah tangga,"ungkapnya.
Meskipun usulan UMK naik kata Dia, kenaiknya tidak sebanyak kalau penghitungnya melibatkan tiga variabel. Dan penghiitungan usulan kenaikan UMK sudah sesaui regulasi.
"Alhamdulillah rapat usulan UMK tidak ada perdebatan terlalu sengit. Ya, hasil pembahasannya sepakat untuk tidak sepakat terhadap usulan besaran UMK 2024," katanya.
Selanjutnya, usulan UMK telah disampikan ke Gubernur Jawa Tengah. Namun, pihaknya masih menunggu keputusan yang akan diputuskan besaran UMK pada tanggal 30 November 2023.
"Apakah Gubernur sudah menyetujui nantinya, yo kita tunggu. Dan semua kepeutusan itu harus diterima dengan lapangan dada, "ungkap Rahmat.
Post a Comment