googlesyndication.com

0 Comment
Jalur Gaza: Penjara Terbuka Terbesar di Dunia Akibat Blokade Israel
Pekalongannews, Gaza - Jalur Gaza saat ini terus mengalami serangan intensif dari Israel sebagai respons terhadap serangan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata Hamas pada 7 Oktober lalu. 

Dampaknya, sekitar 2,3 juta penduduk di wilayah tersebut menghadapi hukuman kolektif, menciptakan krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Gaza, dengan kepadatan penduduk sekitar 5.500 orang per kilometer persegi, dianggap sebagai salah satu wilayah terpadat di dunia. Blokade Israel selama 16 tahun telah mengakibatkan krisis kesehatan dengan rumah sakit yang kewalahan menangani korban jiwa, Selasa (14/11/2023).

Penduduk Gaza, sebagian besar adalah kaum muda dengan 65% berusia di bawah 24 tahun, menghadapi hambatan ekonomi dan pembatasan pergerakan akibat blokade selama enam belas tahun. Pengangguran mencapai 45%, dan akses terhadap pendidikan serta perawatan medis juga terbatas.

Warga Gaza memerlukan izin khusus untuk keluar masuk Israel dan Mesir, yang sulit diperoleh. Selain itu, serangan udara Israel terhadap sekolah dan rumah sakit telah memperburuk akses terhadap pendidikan dan perawatan medis.

Lebih dari 60% penduduk Gaza adalah pengungsi dari wilayah yang sekarang disebut Israel. Pada tahun 1948, lebih dari 750.000 warga Palestina diusir secara etnis dari rumah mereka oleh milisi Israel saat Israel mendeklarasikan kemerdekaannya.

Meskipun Israel secara resmi menarik pasukan dan pemukimnya dari Gaza pada tahun 2005, Gaza dianggap sebagai wilayah pendudukan karena Israel masih mengendalikan perbatasan, wilayah udara, dan perairan teritorialnya. Hamas mengambil alih Gaza pada tahun 2007 setelah memenangkan pemilu melawan Fatah.

Konflik antara Hamas dan Israel telah menyebabkan serangkaian serangan, dengan Israel melakukan setidaknya enam serangan militer besar di Gaza sejak tahun 2005. Serangan pada tahun 2014 dianggap sebagai yang paling brutal, menewaskan lebih dari 2.000 warga Palestina dalam tujuh minggu.

Post a Comment

 
Top