Keterangan Gambar :Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Batang, Agus Wisnu Barata saat memberikan arahakan kepada ratusan anggota GP Ansor Kecamatan Gringsing. Foto: Itung kontributor Batang.
Pekalongannews, Batang -Sebanyak Seratusan anggota Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Gringsing turut serta dalam Kemah Bhakti Ceria I. Acara tersebut dilangsungkan di Lapangan Kliwung Desa Tedunan, Kecamatan Geringsing, Kabupaten Batang pada Minggu, (16/7/2023).
Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbanhpol) Batang, Agus Wisnu Barata, hadir dalam acara tersebut dan memberikan apresiasi terhadap peran GP Ansor sebagai garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Agus menyatakan,
"Kita harus mengenal dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara atau pondasi negara. Jika pondasi kita dilepas, maka akan terjadi kehancuran. Inilah yang menjadi target dan sasaran bagi mereka yang ingin mengganti Pancasila, salah satunya Daulah Islamiah."ujarnya.
Agus menjelaskan bahwa upaya penggantian Pancasila tidak hanya dilakukan oleh kelompok radikal kanan, tetapi juga oleh kelompok radikal kiri seperti komunis.
Agus menjelaskan bahwa upaya penggantian Pancasila tidak hanya dilakukan oleh kelompok radikal kanan, tetapi juga oleh kelompok radikal kiri seperti komunis.
"Radikal dapat dibagi menjadi tiga yaitu radikal atas nama agama, radikal komunis, dan radikal sosialisme demokrasi. Radikal berasal dari kata 'radik' yang berarti akar. Jika akar pohon diambil, pohon akan roboh. Oleh karena itu, kita tidak boleh terprovokasi oleh faham radikal," jelasnya.
Agus juga menyatakan bahwa kader-kader GP Ansor akan diuji dalam kedewasaan berpolitik saat Pemilu serentak yang akan diselenggarakan pada Februari 2024.
Agus juga menyatakan bahwa kader-kader GP Ansor akan diuji dalam kedewasaan berpolitik saat Pemilu serentak yang akan diselenggarakan pada Februari 2024.
"Oleh karena itu, siapapun yang akan mencalonkan diri sebagai calon pemimpin, harus berkomitmen untuk tidak melakukan politik SARA. Apapun latar belakangnya, jangan bawa-bawa agama dalam politik praktis," tambahnya.
Post a Comment