googlesyndication.com

0 Comment

Keterangan Gambar : Sutiamah warga Dukuh Roban Barat Desa Kedungsegog Kecamatan Tulis, membangun Taman Baca Masyarakat (TBM) Pelita Harapan. Foto: Itung kontributor Batang.

Pekalongannews
, Batang - Sutiamah (52 th), seorang wanita paruh baya dari Dukuh Roban Barat, Desa Kedungsegog, Kecamatan Tulis, membangun Taman Baca Masyarakat (TBM) Pelita Harapan dengan menggunakan uang pribadinya yang berasal dari kecintaannya terhadap membaca buku. 

Meskipun hanya lulusan SD, Sutiamah merasa prihatin dengan kondisi anak-anak nelayan di sekitarnya yang menghabiskan waktunya hanya untuk bermain. 

Berdasarkan pengalaman pribadinya, Sutiamah pun bertekad untuk turut serta dalam membantu mencerdaskan anak-anak nelayan di desanya dengan mengajak mereka membaca buku di perpustakaan TBM Pelita Harapan.

"Saya memiliki keinginan yang sangat besar. Karena saya sendiri hanya lulusan SD, saya ingin memberikan kemampuan yang lebih kepada anak-anak nelayan," ujar Sutiamah saat ditemui di TBM Pelita Harapan Desa Kedungsegog, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Senin (19/6/2023).

Sutiamah juga menceritakan bahwa minat baca anak-anak di sekitar desa terus meningkat dan jumlah mereka yang membaca buku-buku dari koleksinya pun bertambah. 

Pada tahun 2016, setelah minat baca semakin banyak, TBM Pelita Harapan mendapatkan perhatian dari konsorsium PLTU Batang, yaitu PT Bhimasena Power Indonesia (BPI). 

BPI memberikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa sumbangan sebesar Rp.14,7 juta untuk membangun TBM Pelita Harapan dan memberikan 800 buah buku.

"Dengan adanya bantuan CSR dari PT BPI, jumlah peminjam buku meningkat menjadi lebih dari 100 anak, bahkan ada yang datang dari luar desa," ungkapnya.

Tidak hanya anak-anak sekolah dasar, bahkan anak-anak SMP sering mengunjungi TBM Pelita Harapan untuk mengerjakan tugas mencari buku cerita rakyat. Mereka memanfaatkan taman bacaan ini karena TBM memiliki 27 buku cerita rakyat dari 27 provinsi di Indonesia.

"Inilah yang membuat TBM Pelita Harapan menjadi ramai dengan kehadiran anak-anak yang gemar membaca. Biasanya, kunjungan anak-anak paling ramai pada sore hari," jelasnya.

Sutiamah, yang lahir di Bandung, Jawa Barat, menyebutkan bahwa kini koleksi buku di TBM Pelita Harapan sudah mencapai 1.000 buku bacaan. Selain itu, TBM ini juga memiliki program pengajaran yang membantu anak-anak di sekitar desanya.

"Alhamdulillah, hasilnya anak-anak yang belajar di TBM Pelita Harapan mendapatkan nilai yang bagus di sekolah masing-masing. Banyak di antara mereka yang sudah lulus dari SMA, bahkan ada yang sedang kuliah," pungkasnya.

Post a Comment

 
Top