 |
| Tembakan peringatan berupa gas air mata terpaksa dilakukan lantaran ratusan warga yang menonton dan penyulut petasan tidak menghiraukan petugas |
Tembakan peringatan berupa gas air mata terpaksa dilakukan lantaran ratusan warga yang menonton dan penyulut petasan tidak menghiraukan petugas.
Akibat pedihnya gas air mata yang menyebar di lokasi membuat warga semburat membubarkan diri dan para penyulut petasan tunggang langgang dikejar petugas.
Dari hasil penyisiran di sekitar lokasi, petugas mendapati puluhan kendaraan bermotor yang diduga milik pelaku penyulut ditinggalkan begitu saja.
Warga setempat, Imron (34) mengatakan Lapangan Jenggot memang kerap dijadikan lokasi meledakan petasan dan menjadi tontonan warga sekitar maupun dari daerah lain.
"Biasanya Jum'at pagi sehabis subuh sudah banyak warga yang berdatangan untuk menonton maupun menyulut petasan," ungkap Imron, Jum'at (29/4/2022).
Imron menuturkan, banyaknya warga yang sengaja datang untuk mencari hiburan menjadikan jalan di sekitar lokasi macet parah.
"Warga tidak hanya sekedar jalan-jalan tapi juga menonton aksi peledakan petasan sehingga suasananya ramai sekali," kata dia.
Sementara itu Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, mengatakan tindakan petugas membubarkan aksi peledakan petasan sebagai tindakan pencegahan setelah sebelumnya mendapatkan laporan adanya kegiatan tersebut.
"Kami terima informasi adanya kegiatan peledakan petasan berukuran besar di Lapangan Jenggot, sehingga petugas mendatangi lokasi," jelasnya.
Sejauh ini tidak ada tindakan penangkapan kepada para pelaku, hanya pembubaran kegiatan saja dan warga juga diberikan imbauan untuk tidak lagi meledakan petasan karena dilarang.
Lalu, kata dia, sejumlah motor yang ditinggalkan di lokasi sudah diamankan karena lokasi berangsur sepi setelah dibubarkan petugas.
"Untuk mencegah kejadian serupa petugas akan terus melakukan patroli menyisir tempat-tempat yang kerap dijadikan aksi pedakan petasan," tegasnya.
Usai kegiatan pembubaran aksi peledakan petasan, selain kendaraan bermotor, petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP juga menyita puluhan petasan yang tersisa atau yang belum sempat diledakan.
"Biasanya Jum'at pagi sehabis subuh sudah banyak warga yang berdatangan untuk menonton maupun menyulut petasan," ungkap Imron, Jum'at (29/4/2022).
Imron menuturkan, banyaknya warga yang sengaja datang untuk mencari hiburan menjadikan jalan di sekitar lokasi macet parah.
"Warga tidak hanya sekedar jalan-jalan tapi juga menonton aksi peledakan petasan sehingga suasananya ramai sekali," kata dia.
Sementara itu Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Wahyu Rohadi, mengatakan tindakan petugas membubarkan aksi peledakan petasan sebagai tindakan pencegahan setelah sebelumnya mendapatkan laporan adanya kegiatan tersebut.
"Kami terima informasi adanya kegiatan peledakan petasan berukuran besar di Lapangan Jenggot, sehingga petugas mendatangi lokasi," jelasnya.
Sejauh ini tidak ada tindakan penangkapan kepada para pelaku, hanya pembubaran kegiatan saja dan warga juga diberikan imbauan untuk tidak lagi meledakan petasan karena dilarang.
Lalu, kata dia, sejumlah motor yang ditinggalkan di lokasi sudah diamankan karena lokasi berangsur sepi setelah dibubarkan petugas.
"Untuk mencegah kejadian serupa petugas akan terus melakukan patroli menyisir tempat-tempat yang kerap dijadikan aksi pedakan petasan," tegasnya.
Usai kegiatan pembubaran aksi peledakan petasan, selain kendaraan bermotor, petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol PP juga menyita puluhan petasan yang tersisa atau yang belum sempat diledakan.
Post a Comment