Advan GX Main Game 40 fps Lumayan Stabil Di Kelas Entry Level

<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-x2SFmBcxHWk/YQTp04KoNEI/AAAAAAAAO5I/PLrMUg3z3R4vPv_nbnV0xQKDUyxadQkpwCNcBGAsYHQ/s549/advan%2Bgx.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="378" data-original-width="549" src="https://1.bp.blogspot.com/-x2SFmBcxHWk/YQTp04KoNEI/AAAAAAAAO5I/PLrMUg3z3R4vPv_nbnV0xQKDUyxadQkpwCNcBGAsYHQ/s16000/advan%2Bgx.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Advan Pabrikan lokal meluncurkan Smartphone Advan GX dengan chipset Unisoc Tiger T618 (12 nm), serta GPU: Mali G52 MP2, dan RAM: 6 GB serta Memori Internalnya 64 GB, membuat Advan dilirik di kelas entry level.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Advan GXditanamkan Kamera Belakang: 48 MP + 8 MP + 2 MP + 0,3 MP dengan Kamera Depan 25 MP ditambah dengan Baterai yang cukup besar 5200 mAh.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Advan GX memberikan layar yang cukup lebar, dengan IPS LCD 6,82 inci, HD+</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: verdana;">Anvan GX bisa membuka peluang menjadi raja di kelasnya. Bayangkan main game yg lumayan stabil, main game di 40 fps sudah cukup bagus untuk ponsel kelas entry level. Apalagi gyronya sudah hardware.</span></div>

gadget Advan GX Main Game 40 fps Lumayan Stabil Di Kelas Entry Level

Advan Pabrikan lokal meluncurkan Smartphone Advan GX dengan chipset Unisoc Tiger T618 (12 nm), serta GPU: Mali G52 MP2, dan RAM: 6 GB serta...

Selengkapnya »

ACT Pekalongan Serahkan Bantuan Paket Sembako Untuk Porter Stasiun

<p></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-LaKTuyfHKEo/YQNqQiol6uI/AAAAAAAAO5A/P5_MVyUsEAMPiTchI4Ow5qSCv0C-ynzoACNcBGAsYHQ/s410/porter%2B2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="397" data-original-width="410" src="https://1.bp.blogspot.com/-LaKTuyfHKEo/YQNqQiol6uI/AAAAAAAAO5A/P5_MVyUsEAMPiTchI4Ow5qSCv0C-ynzoACNcBGAsYHQ/s16000/porter%2B2.jpg" /></a></div><p></p><p><span style="font-family: verdana;">Pekalongan News, Kota Pekalongan - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Pekalongan tidak hanya berdampak kepada kegiatan ekonomi, namun sektor transportasi darat seperti angkutan kereta api juga mengalami pengurangan operasional.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Alhasil dengan berkurangnya operasional kereta di Stasiun Pekalongan sangat mempengaruhi  pendapatan sejumlah porter atau jasa angkut barang yang menurun drastis.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Sebelumnya kami sedikit masih ada pendapatan, namun setelah PPKM menjadi tidak ada pendapatan lagi," ucap Agus, salah satu porter yang masih bertahan di Stasiun Pekalongan, Rabu (28/7/2021).</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Dikatanya, setelah tidak ada lagi kepastian pendapatan di Stasiun Pekalongan menjadikan sebagian porter akhirnya melakukan pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Sebagian lagi, lanjut Agus, masih dalam kondisi mencari-cari penghasilan tambahan demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Saat ini, yang masih bertahan  belum tentu ada pekerjaan di stasiun. Jadi kondisi para porter sangat memprihatinkan," terangnya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Untuk menyambung hidup dirinya sempat menjadi kuli batu sebagai pekerjaan sampingan sementara ada rekan porternya dalam kondisi sakit-sakitan sedangkan lainya ada yang sampai meninggal dunia.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Dengan adanya bantuan kemanusiaan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), imbuh Agus, sangatlah membantu para keluarga porter untuk memenuhi kebutuhan.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Kami atas nama porter Stasiun Pekalongan mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan. Semoga ACT dalam perjalananya diberikan kejayaan dan ridho Allah SWT," ujarnya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Hal yang sama juga disampaikan oleh, Ratmono, porter lainya di Stasiun Kota Pekalongan yang juga </span></p><p><span style="font-family: verdana;">mendapatkan bantuan serupa dari ACT.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Kondisi sekarang, kata Ratmono, bisa diibaratkan seperti berjalan di tengah gurun kemudian mendapatkan setetes embun.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Saya berharap ACT tidak hanya membantu teman-teman di Pekalongan, namun juga membantu rekan porter di tempat lain," pintanya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Adapun berkurangnya perjalanan kereta api dibenarkan oleh Wakil Kepala Stasiun Pekalongan, Tri Budi Nugroho, bahwa selama berlangsungnya PPKM, PT KAI telah mengurangi jumlah kereta yang diberangkatkan.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Sebelumnya ada 20 kereta yang beroperasi, namun sekarang hanya 6 kereta yang beroperasi," terangnya.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">Sementara itu, bantuan yang diberikan ACT berupa paket pangan atau sembako rencananya tidak hanya di Pekalongan saja namun juga di daerah lainya. </span></p><p><span style="font-family: verdana;">Perwakilan ACT Pekalongan, Aditya Nugroho menyampaikan, tim program berencana akan menyerahkan bantuan serupa kepada porter di daerah lain.</span></p><p><span style="font-family: verdana;">"Kami akan distribusikan secepatnya tidak hanya porter saja, namun juga kepada pekerja harian lepas di tempat lain," katanya.</span></p>

kota pekalongan ACT Pekalongan Serahkan Bantuan Paket Sembako Untuk Porter Stasiun

Pekalongan News, Kota Pekalongan - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Pekalongan tidak hanya berdampak kepad...

Selengkapnya »

Sandiaga Uno Bantu Beasiswa Rp 25 Juta Putra-Putri Yatim Piatu Akibat COVID-19

<div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2021/07/sandiaga-uno-bantu-beasiswa-rp-25-juta.html"><img border="0" data-original-height="388" data-original-width="590" src="https://1.bp.blogspot.com/-G20epvoGu3o/YP6REnplh2I/AAAAAAAAO4I/a88MuYEefjw231NAy1EpkQ8hiD4QjyZJQCNcBGAsYHQ/s16000/sandiaga.jpg" /></a></span></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><span style="font-family: verdana; text-align: left;"><span style="font-size: x-small;"><a href="https://www.pekalongan-news.com/2021/07/sandiaga-uno-bantu-beasiswa-rp-25-juta.html">Bantuan beasiswa senilai Rp 25 juta itu disampaikan secara simbolis oleh Menparekraf Sandiaga dalam "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Yatim Piatu</a></span></span></td></tr></tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div></div><div><span style="font-family: verdana;">Pekalongan News,Jakarta - Sandiaga Salahuddin Uno melalui The Sandi Uno Merchandise kerjasama KAHMI Preneur membantu beasiswa bagi tiga orang kakak beradik di Madiun, Jawa Timur, yang harus ditinggalkan kedua orang tuanya yang meninggal akibat COVID-19 beberapa waktu lalu, Minggu (25/7/2021). <br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Ketiga anak tersebut adalah Yudha Saputra Wicaksana (24 tahun), Wahyu Khrysna Hermansyah (19 tahun) dan Wasyaveera Keysyha Saputri (12 tahun). Bantuan beasiswa senilai Rp 25 juta itu disampaikan secara simbolis oleh Menparekraf Sandiaga dalam "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Yatim Piatu"</span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Atas nama keluarga besar kami dan juga tempat kami bekerja, kami menyampaikan rasa duka. Kami sangat merasakan satu keprihatinan dan kami ingin menyampaikan doa terbaik. Insya Allah bapak dan ibu Hunsul Khatimah diberikan tempat terbaik di sisi allah, dilapangkan kuburnya, diterangi di alam barzah, dan diampuni segala dosa dan diterima amal baiknya," kata Sandiaga Uno. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Baik secara kesehatan dan juga ekonomi. Pemerintah pun berusaha maksimal melakukan upaya penanganan kesehatan dan ekonomi. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Namun, Sandiaga menjelaskan, masyarakat terkadang lupa bahwa ada sisi kemanusiaan yang harus tetap ditunjukkan antara sesama. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Kita doakan Mas Yuda dan Mas Krishna serta Mba Keisha tetap semangat menyelesaikan sekolahnya. Mungkin kita tidak bisa membantu banyak, jangan dilihat dari jumlahnya tapi dari niat kami untuk meringankan beban adik-adik dalam menyelesaikan tugas belajar. Harapan kami beasiswa yang akan disampaikan ini bisa memberikan motivasi dan memberikan satu optimisme bahwa Insya Allah bapak dan ibu sangat disayang Allah subhanahu wa ta'ala dan sudah berada di tempat yang lebih baik," kata Sandiaga yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Bersama The Sandi Uno Merchandise, Sandiaga Uno sebelumnya juga meluncurkan program bantuan beasiswa untuk anak pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak akibat pemberlakukan PPKM Level 4. Bantuan beasiswa menyasar anak dari PKL yang berstatus pelajar SMP/Tsanawiyah dengan besaran Rp 300 ribu per bulan, pelajar SMA/Aliyah sebesar Rp 400 ribu per bulan, dan mahasiswa Rp 500 ribu per bulan. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Sementara Yudha Saputra Wicaksana mewakili kedua adiknya bercerita tentang COVID-19 yang menerpa mereka sekeluarga. Awalnya, virus COVID-19 menerjang sang ibu pada awal bulan Juli lalu sehingga membuat sang ibu tidak bisa masuk kerja selama satu pekan. Selang tiga hari, gejala seperti pusing, rasa lelah yang mendalam serta hilangnya indera penciuman dan perasa juga dirasakan oleh Yudha. Kemudian disusul oleh kedua adik dan sang ayah. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Dan tanggal 4 (Juli) ibu saya meninggal dan seminggu setelahnya disusul bapak," kata Yudha. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Mereka, kata Yudha, tidak pernah menyangka ditinggal oleh kedua orang tuanya dengan begitu cepat dan dalam waktu yang berdekatan. Terlebih mereka tidak bisa menunaikan kewajiban sebagai anak untuk memakamkan orang tua karena mereka juga tengah menjalani isolasi mandiri di rumah. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Hanya bisa lihat dari rumah saat dimakamkan. Walaupun saya sudah 24 tahun, tapi kedua adik saya masih sangat membutuhkan kasih sayang orang tua. Rasanya tentu sangat sulit, tidak enak, kehilangan orang tua di umur yang masih sangat muda ini," kata Yudha yang saat ini tengah kuliah semester akhir di Universitas Brawijaya, Kediri.  </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">Ia pun menyampaikan pesan agar masyarakat di luar sana untuk benar-benar patuh terhadap protokol kesehatan serta vaksinasi agar dapat terhindar dari COVID-19. </span></div><div><span style="font-family: verdana;"><br /></span></div><div><span style="font-family: verdana;">"Kehilangan orang yang dicintai itu tidak enak, sangat sakit," kata Yudha.</span></div>

Press Release Sandiaga Uno Bantu Beasiswa Rp 25 Juta Putra-Putri Yatim Piatu Akibat COVID-19

Bantuan beasiswa senilai Rp 25 juta itu disampaikan secara simbolis oleh Menparekraf Sandiaga dalam "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Ya...

Selengkapnya »