googlesyndication.com

0 Comment
Opick bersama Walikota Pekalongan, Saelany Maghfud, Penyair Taufiq Ismail bersama warga bernyanyi bersama dalam dalam satu panggung di pentas seni HUT Kota Pekalongan Ke 112
Kota Pekalongan
Antologi 101 Puisi tentang Kota Pekalongan melalui salah satu judulnya "Senandung Kali Loji" dan "Andai Kota Pekalongan Jadi Kota Impian" yang dibacakan oleh Walikota Pekalongan, Saelany Maghfud turt menyemarakan gelaran malam pentas religi yang berisi tausyiah budaya dan baca puisi. Dua puisi yang dibacakan oleh orang nomor satu di Kota Batik tersebut merupakan karya sendiri dan karya seorang penyair Pekalongan bernama Islah Sofiati. 

Menurut Saelany Maghfudz, meski mengaku sudah lama tidak menulis puisi namun kegemaranya membaca puisi dan menulis syair tidaklah luntur. 
"Membaca puisi itu salah satu hobi karena saya pribadi sangat menggemari dunia sastra dan salah satu puisi tadi saya tulis beberapa tahun lalu," ungkapnya sesaat setelah naik pentas, Senin (2/4/18) malam.
Selain Taufik Ismail yang menjadi lakon panggung malam itu, pentas seni religi juga menghadirkan budayawan kondang asal Semarang yang akrab dipanggil Prie GS.

Melalui tausiyah budaya yang dikemas dengan apik, Prie GS bermonolog dengan gaya khasnya. Sentilan dan kesatiran bahasa yang ia sampaikan selalu bikin kaget dan melongo sehingga ledakan tawa pun sering pecah manakala keluasan pengalaman dan wawasan mampu membuat kekeh audiens menjadi batuk berjamaah.

Kemeriahan malam pentas religi ditutup oleh konser tunggal Opick. Penyanyi yang tenar dengan lagu tombo ati tersebut mampu membuat koor massal tiap lagu yang ia bawakan.
Kendati belum genap 40 hari kematian istrinya, Opick mampu secara profesional memenuhi kewajibanya menghibur masyarakat Kota Pekalongan.
"Saya profesional saja karena memang saya ada kewajiban mengisi acara di Pekalongan," ucapnya saat dicegat sejumlah media.

Post a Comment

 
Top