googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Bupati Batang : narkoba adalah musuh terbesar bangsa Indonesia, sebagai generasi muda kita harus ikut berperan aktif dalam pemberantasan peredaran narkoba.
Kabupaten Batang
Peredaran narkoba sangat meresahkan dan masuk di semua kalangan masyarakat, bahkan sudah menyasar anak Sekolah Dasar. Narkoba merupakan musuh nyata yang dapat merusak generasi bangsa.
"Pemberantasan narkoba menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk itu perlu adanya edukasi serta pemahaman yang gencar dilakukan tentang bahaya penyalah gunaan narkoba mulai dari keluarga,"kata Bupati Wihaji saat membuka Konfrensi Cabang XVI PC IPNU dan IPPNU Kabupaten Batang di SMK Ma'arif NU limpung Sabtu (3/3/18).
Ia juga mengatakan narkoba adalah musuh terbesar bangsa Indonesia, sebagai generasi muda kita harus ikut berperan aktif dalam pemberantasan peredaran narkoba.
" Kita sebagai generasi yang berpendidikan harus bisa memberikan manfaat kepada orang lain lewat edukasi maupun sosialiasai kepada masyarakat," pinta Wihaji
Pemerintah Daerah akan memberikan suport penuh di setiap acara yang di gelar oleh IPNU dan IPPNU dengan merangkul para remaja IPNU dan IPPNI aktif berkontribusi memberikan hal positif pada Daerah dan Bangsa Indonesia.
"Tantangan zaman sudah berbeda, sekarang Zaman Now penanganannya pun harus berbeda dengan mengikuti perkembangan Zaman," jelasnya.
Menurutnya minimnya wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda, sehingga perlu pendidikan wawasan kebangsaan sejak usia dini untuk menumbuhkan kembali rasa nasionalisme pada jati diri generasi bangsa.
"Program kerja IPNU dan IPPNU kedepan harus lebih kreatif dan inovatif, pemuda sebagai penggerak ekonomi kreatif yang juga memiliki wawasan kebangsaan," pungkasnya.
Ketua Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Bustomi mengatakan, IPNU dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatu Ulama (IPPNU) Kabupaten Batang telah menjalalin kerja sama dengan Badan Narkotika National (BNN) Kabupaten Batang untuk mempelopori program anti narkoba. Sebanyak 54 kader diterjunkan ke desa - desa yang untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya destruktif narkoba berbasis pemuda pedesaan.
"Sosialisasi di setiap desa diikuti 20 orang pemuda yang berusia antara 17 hingga 30 tahun, dengan tahu dan mengerti tentang bahaya narkoba," katanya
Menurutnya, kegiatan ini sangat penting dilakukan mengingat pemuda adalah aset penting calon estafet pemimpin masa depan bangsa Indonesia. Sehingga pemuda ini harus senantiasa dijaga dari hal-hal yang dapat merusak masa depannya, terutama dari pengaruh narkoba.
“Kemajuan masa depan bangsa sangat bergantung dari pemuda yang ada saat ini. Kalau pemudanya saja sudah terpengaruh hal-hal yang negatif tentunya akan sangat berbahaya bagi masa depan bangsa,” tambahnya.
Nampak hadir Kanit Binmas Polres Batang Ipda H. Rofi'i bersama Muspika Linpung menghadiri acara tersebut. Terlihat pula sejumlah personel Polsek Limpung Polres Batang dan Koramil Limpung dibantu banser mengamankan jalanya kegiatan

Post a Comment

 
Top