googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
Jajaran Polres Batang menggelar sillaturahmi kebangsaan yang di hadiri dari berbagai elemen agama, kegiatan dengan mengambil tema “Wejangan kebangsaan lintas agama menyambut Natal 2017 dan tahun baru 2018 
Kabupaten Batang
Jajaran Polres Batang menggelar sillaturahmi kebangsaan yang di hadiri dari berbagai elemen agama, kegiatan dengan mengambil tema “Wejangan kebangsaan lintas agama menyambut Natal 2017 dan tahun baru 2018 serta kenyamanan menghadapi tahun politik 2018 dan 2019 di awali dengan pembacaan doa oleh tokoh agama Hindu, Kristen, Katolik, Budha, Kong Hu chu dan Islam, Jumat Malam (15/12) malam.

Ribuan orang memadati halaman Mapolres Batang yang terdiri dari berbagai unsur seperti Forum Kerukunan Lintas agama (FKUB), pemeluk lima agama di Indonesia, Banser, Muhammadiyah, pelajar, IPPNU dan pramuka, personel Kodim 0736 Batang, Polres Batang, Muspika se Kabupaten Batang.
Kapolres Batang AKBP Edi Suranta Sinulingga mengatakan kegiatan ini dalam rangka kesiapan jelang hari Natal dan Tahun Baru 2018 serta akan datangnya Tahun Politik tahun 2018-2019.
" Wejangan kebangsaan sebagai bentuk implementasi kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat agar tercipta keamanan dan ketertiban serta dapat mempersatukan dan menyamakan persepsi dari berbagai macam golongan atau kelompok agar saling hormat dan menghormati sehingga Natal dan tahun baru 2018 kondusif," kata Kapolres Batang AKPB Edi Suranta Sinulingga, Jumat Malam (15/12) malam.
Ia juga meminta kepada masyarakat janganlah terpengaruh isu yang mengatasnamakan agama yang mengarah ke unsur politik. Dan pentingnya toleransi antar umat beragama. 
"Toleransi sendiri sangat lah penting untuk menghindari terjadinya konflik antar umat beragama,” jelasnya.
Komandan Kodim 0736 Batang Letkol Inf. Fajar Ali Nugraha mengatakan selama menjabat Dandim di Batang belum menemukan terjadinya konflik antar umat beragama, ini menujukan Kesadaran masyarakat Batang dalam menjaga toleransi agama sangat baik. Namuntidak disadari, kalau sekarang kita sedang berperang melawan Narkoba dan ujaran kebencian yang memecah belah umat beragama dan bangsa, 
" untuk itu kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, janganlah acuh, dikarenakan memecah belah negara Indonesia paling mudah adalah dengan isu agama sehingga perlunya toleransi antar umat beragama dan jalin hubungan silaturahmi, agar sesama agama khususnya di Kabupaten Batang tercipta damai." Kata Letkol Fajar Ali Nugraha. 
Bupati Batang Wihaji dalam sambutanya mengatakan, sejarah membuktikan bahwa negara Indonesia ini terlahir berkat Jasa para pahlawan, tokoh agama dan tokoh masyarakat yang telah mempersatukan berbagai masyarakat yang berlatar belakang berbeda - beda suku, agama, budaya dan ras, dengan melahirkan Pancasila sebagai dasar negara.
"jangan tanamkan ajaran kebencian kepada penganut agama lain, karena ajaran kebencian tersebut dapat memecah belah antar umat beragama dan Bangsa Indonesia," Kata Wihaji.
Ia juga berharap ada sinergi antar intansi, antar agama, antar tokoh agama guyub rukun untuk memajukan Kab. Batang agar tidak terpengaruh oknum / pihak lain yang bertujuan memecah belahkan kerukunan antar umat beragama maupun antar kelompok.

Ustadz Sam'ani Sya'roni saat memberikan tausiah mengatakan Negara Indonesia adalah Negara Heterogen maka dasar Negara yang sesuai adalah negara Pancasila bukan negara Islam, Kristen, Hindu atau agama lainnya. 
Menurutnya Kunci toleransi adalah Tassamuh atau saling menghormati antar pemeluk agama.

Post a Comment

 
Top