googlesyndication.com

0 Comment
Wakil Ketua MUI ( Majelis Ulama Indoensia ) Din Samsudin melaksankan ground breaking atau Peletakan Batu Pertama pembangunan Rumah Sakit Islam ( RSI ) Muhammadiyah Kabupaten Batang
Kabupaten Batang - Wakil Ketua MUI ( Majelis Ulama Indoensia ) Din Samsudin melaksankan ground breaking atau Peletakan Batu Pertama pembangunan Rumah Sakit Islam ( RSI ) Muhammadiyah Kabupaten Batang, bertempat di Jalan KH. Hasim Ashari Kabupaten Batang, Minggu (26/11/17).

Dalam kegiatan ground breaking pembangunan Rumah Sakit Islam ( RSI ) Muhammadiyah juga dihadiri Din Syamsuddin, MA, Bupati Batang Wihaji, Ketua PN Batang,Kapolres Batang diwakili Kabag Ops Kompol Hartono, ,Dandim 0736 Batang diwakili Kasdim.,Ketua Muhammadiyah Jawa Tengah M.Tafsir.,Ketua Muhamadiyah Kabupaten Batang  Nasikhin.


Din Syamsudin menyatakan bahwa krisis buta aksara moral kini kian merajalela menimpa pada kalangan terdidik sehingga hal itu menjadi keprihatinan rakyat dan bangsa Indonesia.
"Kami 'mengelus dada' karena ternyata di negara Repulik Indonesia masih merajalela krisis aksara moral. Ini berbahaya jika tidak bisa dicegah," katanya usai acara "Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Sakit Islam Muhammadiyah" di Batang, Minggu (26/11/17).
Dikatakan juga oleh Din Samsudin, sangat apresiasai terhadap Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Batang yang bertekad membangun sebuah Rumah Sakit yang representatif, dan kalau melihat gambarnya sangat indah sekali.
“ Dengan semangat dan gairah warga Muhammadiyah untuk berlomba lomba berinfak, maka Insya Allah rumah sakit ini akan segara selesai. Inilah Muhammadiyah berbuat melayani untuk masyrakat luas, untuk bangsa tanpa mempertanyakan apa agama suku, profesi bahkan jenis kelamin mereka sesuai dengan semangat untuk menebar manfaat kepada masyarakat luas,” Kata Din Samsudin
Bupati Batang Wihaji megucapkan terima kasih dengan Muhammadiyah karena atas nama Pemerintah Daerah kebutuhan rumah sakit selama ini memang kekurangan, karena jumlah penduduk kita sekitar 800 ribu orang, sehingga perbandingan kebutuhan kamar rumah sakit yaitu seribu banding satu.
“Kita masih butuh 800 kamar rumah sakit untuk melayani penduduk Kabupaten Batang, dan kita belum punya sampai sejumlah itu, pling maksimal kita punya 500 yang ada di RSUD Kalisari, RS QIM dan RSUD Limpung,” kata Wihaji.
Pembangunan Rumah Sakit merupakan salah satu wujud untuk membantu pemerintah daerah dalam pelayanan kesehatan, yang tentunya Pemda akan terus mendorong dan membantu untuk secepatnya berdiri.
“Kami harap nantinya Rumah Sakit Muhammadiyah bisa memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat Kabupaten Batang dan juga harus ada inovasi – inovasi layanan, sehingga menjadi pelayanan yang prima dan betul – betul membantu serta bermanfaat bagi masyarakat,” katanya
Bupati juga berkeyakinan bahwa rumah sakit Muhammadiyah akan bisa lebih cepat selesai, karena menurutnya untuk pendanaannya warga Muhammadiyah lebih siap, dan Pemkab juga di tahun anggaran 2018 sudah menyiapkan bantuan 500 juta untuk pembangunan tersebut. 

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Tafsir mengatakan, Pembangunan rumah sakit bagian dari empat penekanan Muhammadiyah Jawa Tengah yakni, Pendidikan, Kesahatan, Ekonomi dan Lazizmu.
“Ini bagian dari pelaksanaan program utama Muhammadiyah Jawa Tengah yakni satu diantara empat tersebut. Kami sangat apresiasi dan mendukung dan memberikan bimbingan agar Rumah Sakit ini bisa cepat selesai dan dapat memberikan manfaat untuk semuanya,” katanya.
Ketua Panitia Pembangunan Rumah Sakit Islam Muhammadiyah dr Kusdarmaji mangatakan, tujuan utama mendirikan Rumah sakit untuk membantu menyehatkan masyarakat serta membantu Pemerintah Kabupaten Batang di bidang kesehatan.
“Rumah sakit ini terdiri dari 165 tempat tidur dengan luas tanah 3500bm bangunan dan 5000 meter yang kedepanya menjadi unggulan di bidang kardiointerfensi, di bidang radiasi terapi dan di bidang urologi, " Jelas Kusdarmaji.
Untuk Pendanaan pembangunan Rumah Sakit berasal dari jamaah dengan sistem SMS (Sehari Minimal Seribu) atau sampai satu juta. Gerakan wakaf SMS menjadi ikon dalam penggalangan dana pembangunan RSl. Selain mudah diingat, pelaksanaannya juga fleksibel. Dalam beramal, warga tidak merasa terbebani, bahkan semakin terpacu untuk menabung setiap hari.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Batang, H. Nasikhin, mengaku sangat bersyukur kehadirat Allah SWT karena rencana besar ini mulai menunjukkan tanda-tanda akan bergerak mencapai target dan sasaran.
”Saya sampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pembangunan RS PKU Muhammadiyah, wabil khusus kepada Pimpinan MKKS, Panitia, Para Relawan dan seluruh Keluarga Besar Persyarikatan saya ucapkan terima kasih dengan harapan mari jaga dan tingkatkan semangat ini untuk selama-lamanya, waspadai dan hati-hati terhadap berbagai virus yang akan menggangu semangat juang dan kebersamaan serta kekompakan kita,” tandas ketua PDM.
Sejumlah personel Polres Batang  mengamankan jalannya kegiatan Peletakan Batu Pertama pembangunan Rumah Sakit Islam ( RSI ) Muhamadiyah Kabupaten Batang itu.

Post a Comment

 
Top