googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan News
HUT PGRI ke 72 yang dipusatkan di lapangan Desa Bawang Kecamatan Bawang dimeriahkan Paralayang dan Tarian khas Batang Babalu
Kabupaten Batang
HUT PGRI ke 72 yang dipusatkan di lapangan Desa Bawang Kecamatan Bawang dimeriahkan Paralayang dan Tarian khas Batang Babalu yang menceritakan semangat perjuangan yang di tampilkan oleh SMAN 1 Bandar, Sabtu (25/11/17).

Bupati Batang Wihaji selaku pembina upacara dalam sambutan mengatakan, guru memiliki peran penting sebagai sumber ketaladanan bagi murid, masyarakat dan lingkunganya seiring perubahan dinamika yang sangat cepat. Maka, moment peringatan PGRI sebagai saran untuk evaluasi dalam pengambil kebijakan persoalan yang belum teratasi di Kabupaten Batang.
"Ini menjadi momentum bagi saya untuk mengevaluasi persoalan guru dalam pengambilan kebijakan, agar menjadi guru yang berkompeten, bermartabat dan teladan dapat terpenuhi kesejahteraanya,” kata Wihaji.
Bahwa guru, ditambahkan Wihaji, juga memiliki peran yang tidak dapat tergantikan dalam mendididk kemajuan generasi bangsa, karena membangun karakter masa depan anak kita ditangan guru secara formal, sehingga guru dituntut untuk menjadi contoh di sekolahan maupun di tengah – tengah masyarakat. 
“Ada filosofi jawa Ing Ngarso Sung Tulodho yang artinya menjadi seorang pemimpin atau guru harus mampu memberikan suri tauladan bagi orang – orang disekitarnya," tutur Wihaji.
Wihaji juga berharap agar di Kabupaten Batang ada satu sekolahan seorang guru yang sebagai contoh atau suri tauladan bagi sekolah dan masyarakat sekitar, sehingga akan tumbuh guru – guru yang memiliki integritas dan sebagai panutan di masyarakat, minimal di lingkungan rumahnya. 

Ia menuturkan, kesejahteraan guru akan kami perhatikan dengan melihat kemampuan keuangan di Pemerintah Daerah, kalau memungkinkan di Tahun 2018 insentif guru wiyata bakti akan kita naikan. 
“Di tahun 2018 kita akan melihat kemampuan PAD, kalau memang ada kenaikan PAD yang signifikan akan kita naikan insentif guru wiyata bakti," kata Wihaji.
Bupati juga meminta kepada guru untuk dapat menaikan Indek Pembangunan Manusia di Kabupaten Batang, karena IPM Batang masuk dalam kategori rendah, untuk itu mari bersama – sama untuk tingkatkan membangun budaya tentang kejujuran, konsistensi dan keberanian untuk lebih ke hasil.
“Kami meminta pada guru yang di mulai dari diri sendiri untuk membangun budaya baru tentang kejujuran, konsistensi dan keberanian untuk lebih ke hasil membangun Batang yang lebih sejahtera," pinta Wihaji.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Batang beserta forkopimda juga memberikan Santunan Kematian kepada 10 warga miskin masing masing mendapat Rp.1 juta, dan pemberian tali asih setia kawan pensiunan kepada 40 guru yang memasuki masa pensiun.

Sejumlah personel Polsek Bawang Polres Batang mengamankan jalannya kegiatan tersebut.

Post a Comment

 
Top