googlesyndication.com

0 Comment
Pekalongan - Bintara Pembina Desa ( Babinsa ) dinilai sebagai ujung tombak satuan teritorial dalam melakukan pecegahan radikalisme dan terorisme karena berada langsung di setiap sudut masyarakat.

Untuk hal tersebut,Kamis ( 13/9),Pangdam IV/Diponegoro Mayjend Tatang Sulaeman memberikan pembinaan dan peningkatan mental spiritual babinsa dan mendukung serbuan teritorial dalam penanganan radikalisme.

Hadir Dalam Kegiatan Tersebut antara lain Mayjend TNI Tatang Sulaiman (Pangdam IV/Diponegoro),Danrem 071, 072, 073 dan 074,H. Asip Kholbihi, SH.M.Si (Bupati pekalongan), Dandim Se Jajaran kodam IV/Diponegoro,Wawan Kurniawan, S.h Sik.M.Si (Kapolres Pekalongan), Ir. Hj. Arini Harimurti (Wakil Bupati Pekalongan), Dra. Hj. Hindun Mh (Ketua DPRD Kab. Pekalongan),Dra. Mukaromah (Sekda Kab. Pekalongan),Maulana Habib Muhammad luthfi Bin Ali Bin Hasyim bin Yahya serta  Toga dan Tomas wilayah Pekalongan.

Mayjend Tatang Sulaeman menekankan kepada babinsa untuk meningkatkan kerjasama dengan aparat terkait untuk mencegah terorisme dan radikalisme yang ada diwilayah serta menjalin sinergitas bersama seluruh masyarakat.

" Babinsa sebagai ujung tombak satuan teritorial harus dapat mengatasi setiap ancaman, gangguan dan hambatan serta hambatan yang ada diwilayah tugasnya masing-masing"Katanya. Pangdam menghimbau kepada seuruh babinsa untuk meningkatkan keamanan,ketentraman dan kenyamanan di tengah-tengah masyarakat, dismaping itu juga harus meningkatkan keimanan karena hal tersebut di nilai penting dalam upaya penanganan pencegahan ancaman baik dari luar maupun dalam negeri.** Red ( Pendim 0710 Pekalongan )

Post a Comment

 
Top