googlesyndication.com

0 Comment
pekalongan-news.com
Sebuah alat berat diletakan melintang oleh Pemkab Pekalongan untuk menutupi satu lajur jalan menyusul insiden amblasnya oprit jembatan Surabayan karena ulah truk-truk besar bermuatan tanah galian yang saban hari melintasi jembatan yang belum lama dioperasikan tersebut
Kabupaten Pekalongan
Pemerintah Kabupaten Pekalongan mengeluarkan larangan bagi truk-truk besar bermuatan tanah galian untuk keperluan pengerjaan proyek tol Pemalang-Batang yang melintasi jembatan Pringgodani atau jembatan Surabayan di Perbatasan Kecamatan Kedungwuni dengan Kecamatan Wonopringgo.

Larangan melintas tersebut dikeluarkan menyusul adanya temuan kerusakan oprit jembatan yang turun 10 centimeter sehingga sangat membahayakan kelangsungan operasional jembatan.

WakilBupati Pekalongan, Arini harimurti saat menunjau lokasi kerusakan, Kamis (6/4/17) lalu mengatakan, pihaknya melarang truk-truk besar milik pelaksana proyek tol Pemalang-Batang melewati jembatan.
"Sebelum ada kesepakatan atau komitmen dari PT Waskita Karya sebagai pihak yang bertanggungjawab untuk memperbaiki jembatan, saya larang truk-truk bermuatan tanah galian melewati jembatan," ucap Arini, didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pekalongan.
Keluarnya larangan melintas bagi armada truk bermuatan tanah galian membuat PT LMA selaku sub pelaksana proyek terpaksa menarik 9 armada truk yang belum sempat melintas ke pangkalan.

Terpisah, PT Waskita Karya saat dikonfirmasi adanya insiden penutupan jembatan atau larangan melintas bagi armada truk pengangkut tanah galian untuk proyek tol Pemalang-Batang belum memberikan tanggapan.

Arini sendiri menegaskan akan kukuh melarang truk milik pelaksana tol sampai adanya kesepakatan perbaikan jembatan terpenuhi. Selama ini, kata Arini, selain banyak merusak infrastruktur didaerahnya, truk-truk tersebut juga ugal-ugalan di jalan sehingga membahayakan warga.
"Penuhi dulu komitmen, baru boleh lewat. Itupun armada truknya harus diganti dengan yang lebih kecil," tegas Arini.

Post a Comment

 
Top