googlesyndication.com

0 Comment
Ketua PC IPPNU Batang Cantik Bikin Baper
Desi Atinasikhah Ketua PC IPPNU Batang 
Kabupaten Batang
Tumbuh dan besar di lingkungan religius tak membuat sorang Desi Atinasikhah (24 th) sepi dari aktifitas. Siapa sangka gadis manis pengagum Abdurachman Wahid atau yang dikenal dengan sebutan Gusdur ini kenyang pengalaman berorganisasi.

Sejak duduk di bangku SMP, Desi memang sudah aktif di IPPNU hingga jabatan sekretaris IPPNU tingkat Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang dipercayakan kepadanya saat duduk di bangku SMK Farmasi Al Sya'iriyah tahun 2010-2011.

Darah NU memang mengalir deras dalam tubuhnya. Gadis Kelahiran 4 Desember 1992 ini begitu mencintai organisasi yang mempengaruhi kehidupanya sejak remaja.
"Saya tak ingin jadi NU secara kultural saja, akan tetapi saya juga ingin jadi NU secara struktural. Saya ingin memajukan NU lewat organisasi ini," kata gadis lulusan STAIN Pekalongan ini penuh semangat.
Loyalitas dan pengabdian Desi di organisasi IPPNU tak perlu diragukan. Jabatan sebagai Ketua PAC IPPNU digenggamnya tahun 2012-2014. Karir berorganisasi Desi terus melesat, tahun 2014-2016 jabatan sekretaris kembali digenggamnya. Namun kali ini tantanganya jauh lebih berat, Dirinya dipercaya menjadi sekretaris IPPNU tingkat cabang Kabupaten Batang.

Kenyang pengalaman merintis karir berorganisasi dari bawah, Desi tahu persis kondisi dan tantangan IPPNU sebagai sayap organisasi Nahdatul Ulama. Dirinya punya keinginan untuk lebih menghidupkan organisasi ditingkat ranting.
"Saya simpulkan kalau IPPNU di tingkat Desa dan Kecamatan belum sepenuhnya hidup. Saya ingin semuanya aktif secara struktural," harapnnya.
Gayung bersambut, mentas sebagai sekertaris cabang. Terhitung sejak 2016 hingga nanti tahun 2018, tumpuk pimpinan Ketua Cabang IPPNU Batang sudah dipercayakan kepadanya.

Desi tetaplah Desi yang dikenal orang selama ini sebagai gadis sederhana, jauh dari kesan hura-hura. Mengisi hidup remajanya dengan kegiatan positif.
"Kami di IPPNU juga bisa sama dengan anak muda lainnya. Maju tanpa ketinggalan perkembangan teknologi namun tanpa melupakan ajaran agama Islam," ucapnya.
Desi mengatakan, di IPPNU kami jauh lebih mementingkan moral etika beragama daripada mengagungkan life style yang jauh dari kesantunan hidup sosial.

Post a Comment

 
Top