googlesyndication.com

1 Comment
Mendongeng, 2119 Orang Guru Pecahkan Rekor MURI
Salah satu guru peserta menunjukan kemahirannya mendongeng secara bergiliran dalam satu kelompok
Kota Pekalongan
Sebanyak 2350 guru di Kota Pekalongan berhasil memecahkan rekor MURI untuk katagori mendongeng dengan peserta terbanyak di Indonesia. Ke-2350 guru tersebut, tercatat telah mengalahkan rekor MURI yang sama sebelumnya dengan mengalahkan rekor lama yang dibuat oleh para guru di Kabupaten Wonosobo pada tanggal 27 November 2015 dengan jumlah pendongeng sebanyak 1800 orang.

Eksekutif Manager MURI, Sri Widayati mengatakan, pihaknya telah mencatat dan memverifikasi pemecahan rekor baru untuk katagori yaitu mendongeng dengan peserta terbanyak yang telah diciptakan oleh para guru di Kota Pekalongan.
"Ini menumbangkan rekor lama untuk katagori yang sama dan ini kami catat sebagai rekor MURI yang baru atau rekor yang ke-7616 di buku MURI," ucap Sri saat ditemui disela-sela kegiatan, Kamis (6/10/16).
Meski telah memecahkan rekor baru, Sri Widayati menyampaikan, para peserta mendongeng terbanyak setelah diverifikasi ulang ternyata hanya ada 2119 orang.

Kendati demikian menurut Sri Wadayati, rekor tersebut tetap sah karena dari segi peserta tetap yang terbanyak.

Koordinator aksi, Khunduri menuturkan, selain bertujuan untuk pemecahan rekor MURI dalam rangka meramaikan Pekan Batik Nusantara 2016, juga untuk membantu para guru agar terbiasa memberikan literasi lewat mendongeng kepada anak.
"Terbukti, walaupun tidak terbiasa namun pada akhirnya semua guru di sini bisa mendongeng," ucapnya.
Salah seorang peserta aksi, Esty Mugiyati, guru TK Mina Bahari II, Kelurahan Krapyak Lor, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan mengaku senang bisa ikut dalam pemecahan rekor MURI. Sebab, dirinya dan beserta rekan guru lainya akhirnya merasa percaya diri mendongeng dihadapan orang banyak.
"Ini penting bagi kami, karena dengan kebiasaan memberikan dongeng yang baik dan mendidik, bisa membentuk karakter anak sejak dini," terangnya.
Sementara itu Walikota Pekalongan, Alf Arslan Djunaid yang membuka acara menjelaskan bahwa memang ada keinginan untuk mengumpulkan semua guru dalam satu even untuk memberikan kebiasaan mendidik anak sejak dini. Baik itu kelompok bermain, Paud maupun TK.

Hal tersebut menurut Walikota agar persepsi yang sampaikan melalui dongeng bisa ditangkap anak dengan baik. Sehingga bisa didapat hasil yang positif.
"Apalagi tadi kita sempat dihibur oleh pendongeng kelas Nasional yang dapat membantu mengarahkan para guru bagaimana cara mendongeng yang baik," tandasnya.


Post a Comment

 
Top