 |
| Dengan alat berat, wajan seberat 1 ton berhasil dipindahkan ke dalam bak truk untuk diletakan di halaman Kantor Disbudpar Batang |
Kabupaten Batang
Setelah melalui proses melelahkan akhirnya wajan raksasa yang ditemukan dalam lubang galian pondasi bisa dievakuasi dari dalam Masjid Al Furqon, Karangasem Utara, Kabupaten Batang.
Wajan seberat 1 ton baru bisa diangkat pukul 24.00 WIB, dan oleh petugas gabungan langsung dipindahkan ke halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Rabu (20/7/16) malam.
Terkait adanya wacana peletakan wajan raksasa di komplek wisata kolam renang Kramat Batang menurut Bambang masih memerlukan pertimbangan dan petunjuk Bupati.
"Ada dua titik gosong yang bisa dijadikan petunjuk. Seperti bekas arang, kemungkinan itu bekas pembakaran tungku. Yang jelas tunggu saja hasil penelitian BPCB," terangnya.
Setelah melalui proses melelahkan akhirnya wajan raksasa yang ditemukan dalam lubang galian pondasi bisa dievakuasi dari dalam Masjid Al Furqon, Karangasem Utara, Kabupaten Batang.
Wajan seberat 1 ton baru bisa diangkat pukul 24.00 WIB, dan oleh petugas gabungan langsung dipindahkan ke halaman Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Rabu (20/7/16) malam.
"Wajan raksasa kita letakan di sini, setelah adanya koordinasi dengan takmir masjid dan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Propinsi Jawa Tengah," ungkap Kadinas Disbudpar Kabupaten Batang, Bambang Supriyanto.Penggalian juga kita hentikan, sambung Bambang, sambil menunggu perintah lebih lanjut. Karena kalau tidak dihentikan akan menganggu kelanjutan proses pembangunan masjid.
Terkait adanya wacana peletakan wajan raksasa di komplek wisata kolam renang Kramat Batang menurut Bambang masih memerlukan pertimbangan dan petunjuk Bupati.
"Sebab selain sebagai salah satu barang temuan baru di Batang juga perlu adanya aspek keamanan wajan tersebut," jelasnya.Rahwan Astiyo Wibowo, Kasubag Program Disbudpar mengaku setuju dengan adanya wacana tersebut. Wajan raksasa sementara diletakan di Kolam Renang Kramat Batang.
"Kalau diletakan di sana bisa menambah daya tarik wisata sekaligus bisa jadi mini musium kalau digabungkan dengan koleksi arca yang ada di sana," ucapnya.Sementara itu, peneliti dari BPCB menurut Rahwan masih melakukan pember sihan wajan tersebut sekaligus mengambil sempel kerak atau residu yang masih menempel di wajan.
"Ada dua titik gosong yang bisa dijadikan petunjuk. Seperti bekas arang, kemungkinan itu bekas pembakaran tungku. Yang jelas tunggu saja hasil penelitian BPCB," terangnya.
Post a Comment