 |
| HLM digelar di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cabang Tegal |
Kota Tegal
Kabupaten Pemalang menjadi yang tertinggi untuk inflasi di tahun 2015 untuk wilayah eks Karesidenan Pekalongan, sedangkan Kabupaten Batang menjadi yang terendah. Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Joni marsius saat jadi narasumber dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tegal di Kantor Perwakilan Bank Indonesia.
"Beberapa capaian inflasi Kabupaten dan Kota se eks Karesidenan Pekalongan 2015 secara tahunan telah memunculkan Kabupaten Batang sebagai yang terendah dan yang tertinggi Kabupaten Pemalang," sebutnya.
Secara berurutan, Joni menyebutkan, angka inflasi yang dicapai oleh Kabupaten Pemalang mencapai 4,09 persen disusul Kota Tegal 3,95 persen, Kabupaten Tegal 3,64 persen , Kabupaten Pekalongan 3,42 persen, Kota Pekalongan 3,40 persen, Kabupaten Brebes 3,08 persen dan terakhir Kabupaten Batang 2,94 persen.
Dikatakan Joni, 20 besar komoditas penyumbang inflasi 2015 adalah, gula pasir, roko kretek filter, bawang merah, rokok kretek, beras, tukang bukan mandor, mie, sate, daging ayam ras, bawang putih, bubur kacang hijau, tarif listrik, telur ayam ras, bahan bakar rumah tangga, angkutan antar kota, teh, kontrak rumah, es, kue basah dan mobil.
Sementara menurut Joni, Koreksi harga pangan terutama opada komiditas bawang merah, telur ayam ras, dan cabai rawit terjadi akibat pasokan yang masih mencukupi.
"Dan Deflasi disebabkan koreksi harga beberapa komoditas strategis seperti bensin bersubsidi yang berlaku per 5 Jan’16," ungkapnya.
Untuk BBM jenis Premium, lanjut Joni, turun menjadi Rp 7.150/ liter dari semula Rp 7.300/liter serta solar Rp 5.950/liter dari semula Rp 6.700/liter.
"Selain itu, penurunan tarif angkutan darat. inflasi kelompok ini sedikit menurun dibandingkan dengan bulan sebelumnya namun masih disumbang harga emas yang terpengaruh harga komoditas dunia, minyak goreng, harga mobil dan telepon seluler," tutupnya.
Post a Comment