GAMBAR HANYALAH ILUSTRASI |
"Tadinya diminta satu setengah juta tapi saya nggak mau, wong fisik saja belum jadi kok sudah minta banyak," ungkap 'S' Kepala Desa yang menjadi korban pemotongan dana Desa, Senin (30/11/15).
Tapi karena didesak terus akhirnya saya kasih satu juta, itupun saya tawar lebih dulu.
"Kalau mau satu juta, kalau ndak mau ya ndak apa-apa. Nih diambil satu juta untuk fisik cukup apa ndak ya," Kata 'S' saat wawancara.
Dikatakan 'S', pencairan dana Desa tahap pertama yang dirinya ketahui mengambil, ada beberapa Desa, seperti Desa Sigaran, Desa Karangrejo dan Desa Kalimati.
Dikatakan 'S', pencairan dana Desa tahap pertama yang dirinya ketahui mengambil, ada beberapa Desa, seperti Desa Sigaran, Desa Karangrejo dan Desa Kalimati.
"Itu yang saya ketahui. Tapi saya tanyakan kepada dua Kepala Desa, Sigaran dan Karangrejo juga ngasih satu juta. Yang meminta staf Kecamatan, nama belakangnya Giarto," beber 'S'.
Diungkapkan, dirinya sudah saling cerita dengan para Kepala Desa lainya soal pemotongan tersebut, tapi ada yang gak mau ngasih karena nilainya sangat besar.
"Otomatis kalau dipotong dengan nominal yang besar seperti itu akan mengambil haknya biaya operasional, lagian saya juga kurang paham peruntukanya untuk apa. Untuk si A, si B saya ndak tahu," jelas 'S'.
Terpisah, salah satu staf Kecamatan Kesesi yang berhasil dihubungi mangakui adanya pemotongan dana Desa tersebut. Dari hasil pemotongan lantas dibagikan kepada sejumlah staf lainya masing-masing sebesar Rp 50 ribu.
"Setiap orang dapat Rp 50 ribu. Tapi ada yang sudah dapat dan ada yang belum," terangnya.
"Setiap orang dapat Rp 50 ribu. Tapi ada yang sudah dapat dan ada yang belum," terangnya.
Disebutkanya, yang membagikan uang itu Kasi Pemerintahan Kecamatan Kesesi bernama Sugiarto.
"Selanjutnya saya tanyakan pada salah satu Kepala Desa mengaku mengikuti yang lain dengan memberikan uang sebesar Rp 1 juta," ungkapnya sambil menyebut Kades Botosari juga ikut memberikan uang yang sama.
Diketahui, 23 Kepala Desa yang ada di Kecamatan Kesesi terancam, dana Desa yang mereka cairkan akan dipotong Rp 1 juta oleh oknum pegawai Kecamatan, Kasi Pemerintahan bernama Sugiarto. Sampai berita ini ditulis baru beberapa Kepala Desa yang mengaku mendapat perlakuan pemotongan dana pembangunan yang menjadi hak Desa.
Post a Comment