googlesyndication.com

0 Comment
Pemerintah Kota Pekalongan Luncurkan Kapal Keruk Sungai
Kapal TB Loji Satu sukses diluncurkan dari galangan kapal PT Barokah Marine dua hari lalu, rencananya kapal akan dipergunakan untuk mengeruk beberapa sungai yang ada di Kota Pekalongan terutama sungai yang mengalami sedimentasi tinggi dan pendangkalan.
Kota Pekalongan
Kota Pekalongan dibelah oleh beberapa sungai yang kondisinya memprihatin kan. Tiga dari beberapa sungai yang ada, dalam keadaan sedimentasi tinggi yang menyebabkan pendangkalan dan penyempitan badan sungai. Terlebih serangan hama enceng gondok yang selalu menutupi luasan permukaan sungai menambah lambatnya aliran air sepanjang hulu hingga hilir. Ancaman nyata bencana banjir dari keadaan tersebut sudah dirasakan beberapa waktu lalu. Meski masih dalam pengaruh kemarau, hujan sehari yang sempat turun waktu itu sudah mampu membuat sebagian Kota Pekalongan tenggelam.

Menyiasati keadaan tersebut Pemerintah kota Pekalongan tengah merencanakan program revitalisasi sungai, hal itu ditandai dengan diluncurkanya kapal keruk TB Loji Tiga yang di proyeksikan akan dapat mengurangi dampak dari keadaan kali Loji, kali Banger dan kali Bremi.

Kapal TB Loji tiga merupakan satu dari tiga kapal yang diluncurkan di galangan kapal PT Barokah Marine Pekalongan, kemarin oleh Plt Wali Kota Pekalongan, Dwi Ari Putranto yang disaksikan oleh seluruh SKPD Kota Pekalongan bersama masyarakat.

Menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Pekalongan selaku kuasa pengguna anggaran, Marshudi, menyampaikan kapal-kapal tersebut dipersiap kan untuk mengeruk kali Loji dan kali Banger.
"Meski kapal keruk TB Loji satu diperuntukan mengeruk beberapa sungai di Kota Pekalongan, akan tetapi nantinya kapal TB Loji Satu juga bisa digunakan untuk menarik kapal nelayan di Pelabuhan Pekalongan," ucapnya saat memberikan sambutan.
Sedang untuk pengerukan sungai, lanjutnya, tengah dipersiapkan eksavator amphibi melalui Anggaran Perubahan sebesar Rp 3,5 Milyar.
"Untuk pengerukan sungai sendiri sementara baru bisa dilakukan dari badan sungai, bukan dari tepi sungai karena saat ini nyaris seluruh tepian sungai sudah tertutup bangunan," ungkapnya.
Sementara untuk mengeruk sungai Bremi, tambahnya, tidak bisa menggunakan kapal keruk karena banyak hambatan jembatan yang rendah serta adanya pintu air di sepanjang sungai.

Kendati sudah dilakukan peluncuran, namun ketiga kapal belum dapat dioperasi kan secara langsung karena masih menunggu keleng kapan sarana kapal lainya.
"Harapanya akhir bulan ini semua kelengkapan tersebut bisa terpenuhi terma suk hasil uji coba kapal nanti," tuturnya.
Marshudi juga menyinggung adanya beberapa tahapan setelah peluncuran dilakukan diantaranya adanya pengadaan mesin eksavator senilai Rp 3,6 Milyar sesuai harga yang tertera di e-katalog.
"Baru setelah semuanya terlengkapi, penggunaan kapal keruk TB Loji satu, dua dan tiga bisa benar-benar diresmikan," tuntasnya.

Post a Comment

 
Top