Pedagang ikan olahan diambil sampelnya untuk dites dilaboratorium terkait proses pengawetan ikan |
Kota Pekalongan
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) melakukan razia ke sejumlah pasar tradisional seperti pasar Banjarsari, pasar Grogolan dan pasar Banyurip. Razia menyasar kepada para penjual ikan, daging dan ayam dalam rangka menyambut Hari raya Idul Adha.
Kepala Bidang Perdagangan Disperindakop Kota Pekalongan Sri Mulyani menyampaikan, pihaknya memfokuskan pelaksanaan sidak hanya di pasar tradisional saja.
"Khususnya untuk mengawasi peredaran daging, ikan dan ayam di masyarakat. Meski sebenarnya ini kegiatan rutin akan tetapi hanya saja pelaksanaanya pas kebetulan ada momen lebaran," ucapnya, Rabu (22/9/15).
Dari tiga pasar yang didatangi, kata Nur, belum ditemukan ada kecurigaan peng gunaan bahan pengawet.
"Secara kasat mata belum ditemukan. Hanya pengawetan secara alami seperti perebusan pada daging sapi yang dijual kembali," terangnya.
Kendati Demikian, sambung Nur, pihaknya tetap mengambil sampel ikan yang dijual dengan cara pengawetan dipanggang sebagai ikan olahan.
"Kami akan cek di laboratorium bagaimana proses pemangganganya apakah aman dan steril prosesnya," jelasnya.
Salah seorang pedagang ikan, Nur kasih yang berhasil dimintakan keteranganya mengatakan, jualanya saban hari tidak selalu habis karena kekuatanya hanya sehari maka dirinya berinisiatif memasukanya kedalam kulkas.
"Akan tetapi tidak semuanya, Hanya yang masih bagus kondisinya Yang jelek tetapa dibuang sebagai pakan ayam," akunya.
Untuk yang jenis olahan dengan cara dipanggang Nur Kasih mengaku mengolah sendiri. Bahan baku ikan segar ia beli di TPI Pekalongan.
"Kalau kulakan sudah dalam keadaan jadi takut kualitas ikanya jelek," tambah pedagang asal Desa Terban Batang ini beralibi.
Nur Kasih menambahkan, sehari dirinya mampu menjual ikan yang dipanggang sebanyak satu basket atau 25 samapi 30 kilo.
"Namun lebaran haji ini malah turun omsetnya. Biasanya jam 10 pagi dagangan saya sudah laku terjual semua tapi sampai siang ini masih sisa banyak," tandasnya.
Sementara itu Royanah, wanita paruh baya penjual daging sapi mengatakan, dirinya hanya kulakan daging di rumah pemotongan hewan milik H Sholeh Kuripan Kidul dan menjualnya kembali di Pasar Grogolan.
"Saya jualanya tetelan dan jeroan. Kalau sisa saya masukan ke kulkas tapi khusus jeroan, lidah dan congor saya rebus agar tidak basi dan bisa dijual lagi," aku pedagang asal Kuripan Kidul ini menutup wawancara.
"
Post a Comment