googlesyndication.com

0 Comment
Tekhnopark Terancam Jadi PR Besar Bagi Kota Pekalongan
sejumlah pedagang ikan tradisional di kawasan PIT Boom
Kota Pekalongan
Kian dekatnya tenggat waktu penyelesaian pembangunan kawasan tekhnopark rupanya membuat pusing sejumlah pihak yang ikut menandatangani MoU dengan pihak BPPT 2 April lalu, hal tersebut dirasakan  Kabid Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pekalongan, Lili Sulistyawati,

Lili mengeluhkan tanggung jawab besar untuk mewujudkan program pemerintah Jokowi tersebut, dikarenakan belum ada satupun contoh Kota di Indonesia yang menjadi acuan sebagai pembanding.

" yang jadi kesulitan kami adalah karena belum ada contoh seperti apasih Tekhnopark tersebut, karena belum ada kami masih meraba seperti apa nantinya konsep dan aplikasinya di lapangan." jelasnya ketika ditemui di Pasar Ikan Tradisional (PIT) Boom, Kota Pekalongan, Rabu (15/4/15).

Meski tugas yang berat Lili tetap akan menyelesaikan tugas kewajibanya sesuai harapan BPPT, dijelaskan Lili, gambaran tekhnopark adalah kawasan tekhnologi untuk menciptakan wirausahawan baru dibidang perikanan di Kota Pekalongan.

Karena letak geografisnya di kawasan pesisiran dan Kota Pekalongan memang punya keunggulan di sektor perikanan maka Kota Pekalongan dikukuhkan dan cocok sebagai pengembangan kawasan tekhnopark apalagi lokasinya dekat dengan pelabuhan laut.

Sebelumnya Lili menginformasikan, ada tiga lokasi untuk memenuhi kriteria BPPT terkait lahan seluas 5 ha yang di peruntukan pembangunan tekhnopark yaitu, tambak di Degayu, Pusat Informasi Mangroov dan disini.

" akhirnya dipilih di sini karena lebih cocok dibangun sebagai simpul kegiatan dan mempunyai potensi akses yang lebih baik meski luasnya hanya 2 ha." ujarnya. 

Kawasan lainya yang menurutnya hanya sebagai kawasan pendukung saja apalagi dilokasi tersebut akan dilakukan revitalisasi kawasan tambak seperti di Degayu, Bandengan dan Pabean.

" Wujud dari kawasan pendukung dari segi hasil pengolahan sudah ada pabrik tepung ikan, pabrik pasta ikan dan lainya hingga bisa jadi kesatuan dari berbagai unit usaha perikanan." jelasnya lagi

Selain itu,  PIT Boom yang terdapat pasar ikan tradisional dan rumah kemas hasil olahan ikan, akan menjadi bagian dari Technopark juga.

Kesulitan lain yang di hadapi Lili adalah ketika anggaran yang digelontorkan sebesar 10,3 Milyar hanya dipergunakan untuk soft skill saja semisal untuk bantuan pelatihan-pelatihan, sosialisasi dan pengadaan peralatan pendukung tekhnologi.

" untuk pembanguan fisik tidak diikutkan anggaran 10 M tadi, jadi mungkin akan muncul kesulitan lainya nanti." ungkapnya.


Post a Comment

 
Top