diskusi kepariwisataan Kota Pekalongan |
Kota Pekalongan
Pemerintah Kota Pekalongan bersama Museum Batik, Hotel, seniman dan Travel agent sepakat untuk membangkitkan lagi pariwisata di kota Pekalongan, ada kurang lebih seratus persoalan berhasil dipetakan yang menjadi titik lemah dunia pariwisata kota Pekalongan.
Dari seratus kelemahan tersebut ada lima hal yang menjadi fokus untuk segera dilakukan pembenahan dan memutuskan dilakukanya revitalisasi di beberapa sektor.
" kita mencoba bagaimana Museum itu menjadi sentra, museum akan kita dandani (perbaiki-red) secara cepat, mana yang kurang baik akan kita benahi," terang Walikota Pekalongan di jeda rakor kepariwisataan di rumah dinas jalan bahagia sabtu malam lalu.
Walikota juga menjelaskan bahwa peran hotel sangat vital, karena di Kota Pekalongan ada banyak hotel besar dan hotel kecil maka merekalah yang akan memasarkanya.
" kalau Pekalongan rame nanti hotelnya juga rame, kita sudah sepakat bahwa mereka tidak akan memasarkan dirinya sendiri, kata kuncinya gotong royong maka kita disini bareng-bareng benahi pariwisata Pekalongan." jelasnya.
Keterlibatan seniman dalam mendukung pariwisata Pekalongan menurut basyir penting, karena dari itu dirinya mengundang Dewan Kesenian untuk duduk bersama,
" dari hasil temuan pendamping kita yang orang Jerman, minta setiap saat harus ada pertunjukan, kalau event harapanya setiap bulanya ada tapi kalau pertunjukan harus ada tiap minggunya." ungkapnya.
Selanjutnya Basyir mengatakan, harus ada latihan yang bisa dilihat, jadi latihan seni pun harus bisa dijual sebagai bagian dari pertunjukan dan itu harus terlihat menarik bagi turis " nanti semua akan kita perhatikan." janjinya.
Dari semua yang yang ada, imbuh Basyir, motornya atau lokomotifnya ternyata adalah Biro Perjalanan atau Travel Agent,
" di sini ada kurang lebih 43 Travel Agent dan masih ada yang belum masuk grup kita, nanti semua akan kita masukan, mereka semua bisa menjual apa saja termasuk akses, kalau Travel Agent mainya bagus tentu akan rame tapi kalau mainya jelek maka tidak bisa menjual apa-apa." ujarnya.
Basyir mencontohkan, Petung Kriyono bisa dijual, sama dengan Jogja menjual Borobudur, padahal tempatnya di Magelang lain Kota dan lain Propinsi,
" kita coba jual Petung Kriyono meskipun berada di Kabupaten tetangga toh nantinya akan sama-sama dapat hasilnya," ucapnya.
Pagilaran, lanjut Basyir, ternyata yang jual Jogja, dengan sistem paket, dia masukan Pagilaran, dari pagilaran bisa langsung melanjutkan tujuan yang lainya.
" hal yang sama akan kita lakukan dari jogja akan kita tarik ke Pekalongan dan bisa kita sambungkan ke titik-titik yang mau kita garap." tukasnya penuh harap.
,
Post a Comment