googlesyndication.com

0 Comment
Keris adalah suatu bentuk pusaka adiluhung dan merupakan warisan budaya asli Indonesia. Namun, orang kebanyakan pada umumnya sering berkomentar miring tentang keberadaannya. Bagi mereka keris selalu diidentikan dengan benda-benda mistik. Suatu bagian dari pernik-pernik yang selalu berkaitan dengan urusan berbau klenik.


Berbeda dengan Hartono (32 tahun), warga Desa Pasirsari ini berpendapat lain. “Keris memiliki nilai seni tinggi.
Selain dari bahan asal, keris bisa dinilai dari kreasi bentuknya. Keris berbahan dasar Batu Meteor akan memunculkan bentukan-bentukan kurva pamor keperakan pada penampang bilah keris. Semakin banyak bagian-bagian keris menghiasi sekujur badan keris (Red: Rincikan keris seperti Gandhik, Lambe Gajah, Greneng, Kembang Kacang, Pejetan, dll).
"semakin badan keris membentuk suatu design menarik semakin menunjukkan keris tersebut bernilai tinggi.” Tuturnya dalam suatu kesempatan wawancara dengan Pekalongan News. 
Sementara itu Nur Rochman, seorang spiritualis dari bilangan Desa Kuripan Kidul menambahkan,
 “Ibarat HP atau Smartphone, semakin dia memiliki design artistik menarik, semakin disukai para kolektor. Sedang kolektor disini bermakna orang yang memiliki hobby mengapresiasi segala macam variasi keris, bukan dilihat dari tuahnya belaka. Untuk keris yang mampu memunculkan pamor keperakannya saja akan bisa mengangkat harga dari mulai nilai 2 juta hingga puluhan juta rupiah.”

Sebagai seseorang yang telah 2 tahun berburu dan mengumpulkan keris dari rumah ke rumah, Hartono bukan lagi hanya penjual keris yang bisa diremehkan begitu saja. Ia mencoba menelisik dari sudut lain atas keunikan keris ini. “Nama-nama keris sendiri memiliki falsafah kehidupan masing-masing. Semisal Keris Suratman bermakna surataning manungso, terkandung wujud harapan kehidupan manusia yang sudah tersurat dengan pemilikan harta benda. Suratman ini merupakan keris legendaris asli dari Pekalongan, yang menjadi ageman Pangeran Bahurekso.” 

Dalam menyikapi adanya kecenderungan alergi orang-orang kebanyakan terhadap keris, Hartono pun memberikan sedikit ulasan argumentasinya, “Keris tidak berbeda dengan barang-barang lainnya. Sebuah gelas pun bila seseorang memberikan penekanan sugestinya bisa jadi berkhodam.”
(PN 20012015 – AA)

Post a Comment

 
Top