googlesyndication.com

0 Comment
Serat Optik Segera Menghapus Perbendaharaan Kata Lemot Bagi Pengguna HP
ilustrasi
Sistem komunikasi seluler yang lazim dimanfaatkan perusahaan operator handphone dalam melayani pelanggannya, yang merupankan sistem komunikasi generasi kedua ini segera ditinggalkan. Sistem komunikasi yang biasa menggunakan Base Transceiver Station (BTS) sebagai pemandu pancar ulang gelombang radio ini ditengarai memiliki banyak keterbatasan. Gangguan signal ataupun jaringan akan selalu mengemuka mengikuti cuaca buruk, seperti kelembaban suhu udara karena hujan dan panas terlalu terik sehingga meningkatkan suhu udara pada lokasi-lokasi yang berseberangan di antara kepulauan, serta daerah-daerah perbukitan atau terpencil yang tidak tercakup oleh suatu menara (tower) BTS. Di samping itu, bila diteruskan Indonesia bisa memiliki predikat baru sebagai “Negeri Beribu-ribu Menara”. Sementara fenomena di Pulau Bali sendiri, terutama Denpasar, sudah jarang ditemukan adanya BTS. Mengingat sebagai kota wisata, dengan padatnya lalu lintas udara, sangat dimungkinkan suatu bentuk upaya untuk menghindari interferensi (saling tumpang tindih) gelombang radio, dan mengamankan jalur lintas udara dari banyaknya menara, yang biasanya dipasang di tempat-tempat tinggi seperti perbukitan.


Sebagai salah satu faktor penyebab yang sebenarnya melatar belakangi pergeseran pada suatu sistem komunikasi generasi selanjutnya adalah kesibukan para pelanggan seluler lebih cenderung memanfaatkan aktivitas penggunaaan paket data dibanding pemakaian suara (Voice/telepon), semisal internet, bbm, dan sosial media. Di sisi lain, semakin banyak para pengguna telepon seluler berbanding lurus dengan kebutuhan pengadaan menara-menara BTS baru, sementara pengadaan dan pemeliharaannya akanlah sangat mahal.


Penggunaan serat optik dalam sistem komunikasi mulai dilirik dan semakin ditingkatkan oleh perusahaan-perusahaan operator telepon seluler. Keunggulannya terletak pada mekanisme pencahayaan melalui serat optik yang mampu menjamin dominasi layanan paket data. Mekanisme ini dapat diandalkan untuk mengantisipasi kendala-kendala dalam penerimaan signal atau jaringan yang sering menghambat layanan suatu operator telepon seluler, yang terkait dengan keberadaan cuaca dan letak geografis, dan lain-lain sebagaimana tertera di atas. Pada waktu selanjutnya para pelanggan telepon seluler bisa terjamin senyum bahagianya, manakala layanan internet, bbm, dan sosial media selalu lancar, cepat, dan tak mengenal kata “lemot” lagi.


Fenomena ini bisa dikenali pada kebanyakan kartu perdana atau paket pulsa yang tersedia mengedepankan paket data (quota) dalam pemasarannya akhir-akhir ini.


Selamat menanti kesempurnaan penanaman kabel-kabel serat optik di seantero tanah air Indonesia…

~Oleh: Arry Anand~

Post a Comment

 
Top