googlesyndication.com

0 Comment
Hari Rabu, tanggal 17 Desember 2014 ini masyarakat Kota Pekalongan berkesempatan memperoleh kejelasan yang lebih gamblang tentang ( khususnya ) penularan HIV – AIDS. Gedung Amarta di bilangan Kompleks Perkantoran Pemerintah Kota Pekalongan Jl. Mataram No. 1 kembali menjadi tempat penyajian sosialisasi penanggulangan HIV – AIDS dengan tema “Pemahaman Baru HIV – AIDS”. Sebagai narasumbernya adalah Dr. dr. Muchlis Achsan Udji Sofro, seorang dokter yang baru memperoleh gelar doktor pada tahun 2014 ini. Acara diselenggarakan masih dalam rangka peringatan Hari HIV – AIDS Sedunia pada tanggal 1 Desember kemarin.
Dengan gaya penuturan seorang Dokter berpengalaman yang lemah lembut beliau mengupas tuntas persoalan HIV – AIDS, dengan memulainya bahwa, “Penularan HIV – AIDS hanya melalui hubungan sex dan pemakaian jarum suntik berganti-ganti, transfusi/donor darah, dan persalinan alami (bukan Caesar) pada ibu positif mengidap HIV – AIDS.” Dokter yang telah lama mengabdi di Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang ini menambahkan, “Penularan tersebut terjadi hanya melalui Selaput Mukosa (Lendir) yang rusak. Semisal: Vaginitis (Keputihan), Cervicitis (Kanker Serviks), dan Endometritis yang memicu pada persinggungan luka seperti, lecet-lecet kulit bayi akibat persalinan, luka terkena jarum suntik, lecet-lecet akibat persenggamaan, atau pemulasaraan jenazah pengidap HIV –AIDS sebelum dibiarkan selama 4 jam.” Ia pun memberikan kiat khusus dalam proses pemulasaraan jenazah dengan menekankan bahwa, “Jasad jenazah tidak secara langsung menjadi media penularan, melainkan HIV – AIDS ditularkan melalui penyakit-penyakit menular yang muncul pada saat-saat terakhir diidap, seperti: TBC, Kolera, dan penyakit menular lainnya. Virus HIV –AIDS ikut mati setelah jenazah dibiarkan selama 4 jam.”


Tips paling aman dari penularan HIV –AIDS adalah memelihara ketahanan tubuh, terutama sekali menjaga keutuhan selaput lendir (Mukosa). Dikarenakan, bila ditemukan gejala-gejala klinis penularan melalui kerusakan selaput lendir ini akan memicu gejala-gejala: demam, batuk, diare yang berlangsung selama  1 bulan, radang tenggorokan, bintik merah, berat badan turun 10 %, dan benjolan di leher.


Dalam mengakhiri presntasinya beliau mengingatkan bahwa, “ Daya sembuh tanaman/obat herbal semacam Buah Merah, Meniran, Kulit Manggis, sari Jambu Merah, dll hanya menambah kekebalan tubuh.  Penyembuhan infeksi HIV adalah dengan minum secara rutin Anti Retro Viral (ARV).”
~Oleh: Arry Anand~

Post a Comment

 
Top