googlesyndication.com

0 Comment

Seiring dengan makin bertambahnya jumlah kendaraan bermotor menjadikan jalan raya semakin padat lalu lintas yang berseliweran di kedua arahnya. Bilamana tidak segera diikuti cara kita menyikapinya, jalan raya semakin menjadi ancaman potensial bagi keselamatan nyawa orang yang menggunakannya. Etika berlalu lintas selayaknya dikedepankan sebagai wacana untuk dibudayakan dalam perilaku masyarakat sehari-hari. Mengingat, sangat rendah kesadaran berlalu lintas, terutama bagaimana para pengguna jalan raya berperilaku dalam mengendarai sepeda hingga mobil.

Kelangkaan sosialisasi cara berlalu lintas kian menambah miris betapa sebenarnya jalan raya menyuguhkan resiko besar atas keselamatan manusia. Upaya menggalakkannya dari pihak-pihak terkait sangat patut dihargai. Demi merangsang upaya tersebut berikut adalah beberapa kiat yang perlu dicermati untuk selanjutnya dijadikan pengingat-ingat ketika harus bertingkah laku di jalan raya.

Pejalan Kaki

  1. Usahakan berjalan pada posisi berlawanan dengan arah lalu lintas yang berasal dari depan. Bila tidak memungkinkan atau diperlukan menyeberang terlebih dahulu pada lalu lintas yang ramai, tidak mengapa berjalan searah dengan lalu lintas yang berasal dari depan. Namun tingkatkan kewaspadaan, terutama terhadap lalu lintas yang berasal dari belakang, usahakan berada pada posisi paling pinggir dan hindari berjalan berjajar. Gunakan trotoar sebagaimana mestinya dan hindari turun ke jalan beraspal kalau tidak perlu, semisal terhalang penjual kaki lima, adanya kesibukan bengkel, warung, parkiran mobil, atau toko yang meluber sampai menutup trotoar.
  2. Bila mengajak anak kecil, maksimalkan taruh anak tersebut pada posisi yang paling aman. Hindari sebisa mungkin tanpa menggandengnya. Taruhlah anak tersebut pada posisi jauh dari kemungkinan bersinggungan dengan lalu lintas di sebelah Anda, dan tempatkan diri Anda pada posisi melindungi anak tersebut dari kemungkinan yang dikehendaki.

Pengendara Sepeda, Becak, Sepeda Motor, dan  Mobil

  • Upayakan mengendarai dengan penyesuaian skala prioritas dan hindari ketergesa-gesaan. Bila dipandang ingin santai dalam berkendara pilihlah jalur paling pinggir dan selalu waspada terhadap kendaraan yang melintasi Anda, terutama mobil angkutan penumpang dan perilaku ugal-ugalan cara berkendara ABG.
  • Bila dalam keadaan membawa barang-barang atau orang yang membonceng sekiranya mempengaruhi beban berat kendaraan pastikan berada di jalur paling pinggir. Seumpama pun harus menyalip kendaraan di depan Anda pastikan perhitungan kecepatan kendaraan Anda mampu melampaui kecepatan kendaraan di depan, plus tingkatkan kewaspadaan terhadap gerakan tiba-tiba kendaraan di depan Anda, baik yang searah maupun yang berlawanan. 
  • Bila harus dalam suatu keterburuan, tidak mengapa ambil jalur rada ke tengah asal lakukan penyeimbangan kecepatan dengan kendaraan yang melaju. Kalau pun kecepatan terlalu rendah dibanding kendaraan lainnya sebaiknya merapat ke pinggir kiri, dan hindari merapat ke sisi kanan sebelum mendekati tempat berbelok.
  • Hormati kendaraan yang tidak bertenaga mesin dan para pejalan kaki, dahulukan para penyeberang jalan dan lalu lintas dari sebelah kiri.
  • Hindari mengakhiri suatu tindakan menyalip dengan memotong alur kendaraan yg disalib dan lakukan menyalib ini semulus mungkin dengan menyalakan lampu seins lebih dini dan memposisikan kendaraan Anda selalu sejajar dengan kendaraan lainnya.
  • Gunakan kelengkapan kendaraan seperti lampu seins, rem, dan lampu sebijaksana mungkin. 
Manfaatkan kelengkapan tersebut demi kepentingan sesama pengguna jalan, seperti:

  1. Hindari penggunaan rem secara mendadak, lakukan berirama disesuaikan jarak antara kendaraan yg berada di depan atau belakang Anda.
  2. Nyalakan lampu seins lebih dini sebagai pemberitahu terhadap sesama pengguna jalan.
  3. Gunakan lampu jauh sesuai kebutuhan, hindari membiarkan lampu jauh tetap menyala di saat berpapasan dengan kendaraan lainnya dari arah depan.
  4. Senantiasa menjaga kondisi psikologis sebagai pengendara yang selalu mengutamakan ketenangan dalam mengendalikan kemudi dan selalu waspada agar gerakan refleks leluasa untuk mengantisipasi terhadap gerakan tiba-tiba dari kendaraan lainnya atau penyeberang jalan.

Semoga menjadi bahan masukan dalam wawasan pengetahuan khalayak pembaca, yang selanjutnya bisa dijadikan Standard Operational Procedure (SOP) berlalu lintas yang aman dan etis, setelah membiasakan diri mematuhi peraturan lalu lintas.
By: Arry Anand


Post a Comment

 
Top