Pekalongannews, Kota Pekalonggan - Menjelang musim hujan yang diprediksi disertai cuaca ekstrem mulai 11 November hingga akhir Desember 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan mulai siaga penuh. Sejumlah langkah antisipatif dilakukan, salah satunya memastikan seluruh rumah pompa air di wilayah setempat berfungsi optimal.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto, mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan dan pemeliharaan terhadap seluruh unit pompa yang tersebar di berbagai titik rawan banjir.
“Saat ini ada 46 unit pompa yang siap beroperasi, terdiri dari 40 pompa lama dan 6 unit baru bantuan dari Pemerintah Pusat,” kata Budi, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, keenam pompa baru tersebut memiliki kapasitas besar dan sudah ditempatkan di lokasi strategis, terutama di wilayah dengan elevasi rendah yang kerap tergenang saat hujan deras. “Penempatan pompa kami sesuaikan dengan potensi risiko di lapangan agar sistem pengendalian banjir di perkotaan makin kuat,” jelasnya.
Budi menambahkan, BPBD juga bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan untuk memastikan seluruh peralatan dalam kondisi siap pakai. Pengecekan dilakukan secara berkala, termasuk memastikan pasokan listrik dan bahan bakar untuk mendukung operasional pompa.
“Operasional pompa disesuaikan dengan kondisi curah hujan dan ketinggian air. Kami upayakan agar mesin tidak bekerja terlalu lama di luar kebutuhan, supaya tetap awet dan siap digunakan saat situasi darurat,” ujarnya.
Budi menyebut, kondisi paling diwaspadai adalah saat hujan deras berlangsung lebih dari tiga jam tanpa jeda, karena berpotensi menimbulkan genangan di beberapa kawasan. Namun, ia memastikan seluruh pompa sudah dalam kondisi prima menjelang puncak musim hujan.
“Insyaallah semua sudah siap. Kami juga siagakan petugas untuk memantau dan mengoperasikan pompa selama 24 jam bila dibutuhkan. Harapannya, potensi genangan maupun banjir di wilayah Kota Pekalongan bisa ditekan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Selain itu, BPBD juga memantau perkembangan cuaca dari BMKG serta menjalin koordinasi dengan kelurahan dan masyarakat di wilayah rawan banjir. Edukasi dan imbauan kepada warga terus dilakukan agar tetap waspada dan tanggap terhadap perubahan cuaca.
“Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi musim hujan kali ini. Kami minta warga tetap tenang, tapi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar,” pungkas Budi.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto, mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan dan pemeliharaan terhadap seluruh unit pompa yang tersebar di berbagai titik rawan banjir.
“Saat ini ada 46 unit pompa yang siap beroperasi, terdiri dari 40 pompa lama dan 6 unit baru bantuan dari Pemerintah Pusat,” kata Budi, Kamis (6/11/2025).
Menurutnya, keenam pompa baru tersebut memiliki kapasitas besar dan sudah ditempatkan di lokasi strategis, terutama di wilayah dengan elevasi rendah yang kerap tergenang saat hujan deras. “Penempatan pompa kami sesuaikan dengan potensi risiko di lapangan agar sistem pengendalian banjir di perkotaan makin kuat,” jelasnya.
Budi menambahkan, BPBD juga bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan untuk memastikan seluruh peralatan dalam kondisi siap pakai. Pengecekan dilakukan secara berkala, termasuk memastikan pasokan listrik dan bahan bakar untuk mendukung operasional pompa.
“Operasional pompa disesuaikan dengan kondisi curah hujan dan ketinggian air. Kami upayakan agar mesin tidak bekerja terlalu lama di luar kebutuhan, supaya tetap awet dan siap digunakan saat situasi darurat,” ujarnya.
Budi menyebut, kondisi paling diwaspadai adalah saat hujan deras berlangsung lebih dari tiga jam tanpa jeda, karena berpotensi menimbulkan genangan di beberapa kawasan. Namun, ia memastikan seluruh pompa sudah dalam kondisi prima menjelang puncak musim hujan.
“Insyaallah semua sudah siap. Kami juga siagakan petugas untuk memantau dan mengoperasikan pompa selama 24 jam bila dibutuhkan. Harapannya, potensi genangan maupun banjir di wilayah Kota Pekalongan bisa ditekan semaksimal mungkin,” tegasnya.
Selain itu, BPBD juga memantau perkembangan cuaca dari BMKG serta menjalin koordinasi dengan kelurahan dan masyarakat di wilayah rawan banjir. Edukasi dan imbauan kepada warga terus dilakukan agar tetap waspada dan tanggap terhadap perubahan cuaca.
“Sinergi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi musim hujan kali ini. Kami minta warga tetap tenang, tapi tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar,” pungkas Budi.



No comments:
Post a Comment