Pekalongannews, Batang - Gubernur Jawa Tengah, Luthfi, tak bisa menyembunyikan optimismenya saat meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Batang. Di tengah geliat pembangunan kawasan industri hijau berskala internasional itu, Luthfi meyakini masa depan investasi di sektor energi terbarukan makin cerah di provinsinya.
Dalam kunjungan kerjanya, Luthfi menyebut ketertarikan investor asing terhadap Jawa Tengah kian menguat. Ia bahkan mengaku sempat berdialog langsung dengan 12 Duta Besar negara-negara Uni Eropa dalam sebuah forum kerja sama investasi.
“Mereka sangat tertarik dengan potensi energi terbarukan di Jawa Tengah. Kita punya sumber daya air, surya, angin, dan lainnya. Ini sangat menarik bagi investor asing,” kata Luthfi.
Bagi Luthfi, Jawa Tengah tak cuma siap menyambut investasi, tapi telah menjadi pilihan utama para penanam modal asing. Data menunjukkan sekitar 65 persen Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Jateng difokuskan pada kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
Imbas positifnya pun terlihat dari pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 5,22 persen, melampaui rata-rata nasional. Angka itu, menurut Luthfi, mencerminkan daya saing provinsi ini.
“Angka ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah bukan hanya siap, tapi sudah menjadi pilihan utama investor,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, Pemprov Jateng juga terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur vital seperti pelabuhan dan bandara internasional untuk mendukung kelancaran ekspor dan logistik industri berskala besar.
Selain infrastruktur, keunggulan lain Jawa Tengah ada pada sistem perizinan yang terintegrasi, kesiapan lahan industri yang luas, serta iklim investasi yang aman dan kondusif.
“Investor butuh kepastian, efisiensi, dan kecepatan. Di Jawa Tengah, semua itu sudah terjamin,” kata Luthfi.
Dalam kunjungan kerjanya, Luthfi menyebut ketertarikan investor asing terhadap Jawa Tengah kian menguat. Ia bahkan mengaku sempat berdialog langsung dengan 12 Duta Besar negara-negara Uni Eropa dalam sebuah forum kerja sama investasi.
“Mereka sangat tertarik dengan potensi energi terbarukan di Jawa Tengah. Kita punya sumber daya air, surya, angin, dan lainnya. Ini sangat menarik bagi investor asing,” kata Luthfi.
Bagi Luthfi, Jawa Tengah tak cuma siap menyambut investasi, tapi telah menjadi pilihan utama para penanam modal asing. Data menunjukkan sekitar 65 persen Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Jateng difokuskan pada kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK).
Imbas positifnya pun terlihat dari pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang mencapai 5,22 persen, melampaui rata-rata nasional. Angka itu, menurut Luthfi, mencerminkan daya saing provinsi ini.
“Angka ini menunjukkan bahwa Jawa Tengah bukan hanya siap, tapi sudah menjadi pilihan utama investor,” ujarnya.
Tak berhenti di situ, Pemprov Jateng juga terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur vital seperti pelabuhan dan bandara internasional untuk mendukung kelancaran ekspor dan logistik industri berskala besar.
Selain infrastruktur, keunggulan lain Jawa Tengah ada pada sistem perizinan yang terintegrasi, kesiapan lahan industri yang luas, serta iklim investasi yang aman dan kondusif.
“Investor butuh kepastian, efisiensi, dan kecepatan. Di Jawa Tengah, semua itu sudah terjamin,” kata Luthfi.
No comments:
Post a Comment