Manager Norlistya Fajar dari ULTG Tegal, menekankan pentingnya kegiatan sosialisasi ini sebagai langkah antisipasi untuk mencegah gangguan kelistrikan, terutama saat bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri.
"Edukasi ini menjadi salah satu upaya PLN untuk menumbuhkan kesadaran tentang bahaya listrik yang mungkin timbul akibat aktivitas membahayakan masyarakat di sekitar instalasi PLN," terang Andi.
Salah satu aktivitas membahayakan yang disoroti adalah menerbangkan balon udara atau layang-layang dekat instalasi PLN, terutama Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
“Dikhawatirkan, jika balon udara tersebut tersangkut pada instalasi PLN, bisa mengganggu sistem kelistrikan dan menyebabkan pemadaman listrik,” jelasnya.
Untuk menerbangkan balon udara dan layang-layang dengan aman dengan jarak minimal 5 km dari jaringan dan instalasi kelistrikan.
layang-layang tidak menggunakan bahan konduktif )alumunium Foil, besi logam dan kawat dan dilarang menerbangkan dan melepaskan balon udara secara bebas.
PLN berharap agar masyarakat, khususnya di Desa Pekajangan, dapat bersinergi bersama PLN untuk menjaga keamanan jaringan listrik.
“Masyarakat diimbau untuk segera melapor kepada petugas PLN jika ada balon udara yang tersangkut, agar dapat ditangani dengan cepat dan tidak membahayakan jaringan listrik,” ujar Dimas dari UPT Purwokerto .
Dengan edukasi dan sosialisasi ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan jaringan listrik semakin meningkat di kalangan masyarakat.
“Hal ini akan membantu menjaga stabilitas pasokan listrik dan mengurangi risiko gangguan kelistrikan akibat aktivitas yang tidak aman,”terang dimas.
Edukasi dan kesadaran masyarakat tentang bahaya listrik serta upaya pencegahan yang dilakukan oleh PLN sangatlah penting untuk menjaga keamanan jaringan listrik dan mencegah gangguan kelistrikan yang dapat terjadi akibat aktivitas yang tidak aman.
Post a Comment