Pekalongannews, Kota Pekalongan - Dalam upaya menjaga keamanan data dan informasi siber, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) telah meluncurkan PekalonganKota - Computer Security Incident Response Team (PekalonganKota-CSIRT) atau Tim Tanggap Insiden Keamanan Siber Pemerintah Kota Pekalongan.
Peluncuran ini ditandai dengan penyerahan sertifikat CSIRT oleh Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) kepada Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, Selasa (24/10/2023), di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah (BSSN) Hasto Prastowo mengungkapkan bahwa saat ini BSSN tengah mengembangkan ekosistem keamanan siber di pemerintah daerah untuk menghadapi ancaman serangan siber yang semakin meningkat.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah (BSSN) Hasto Prastowo mengungkapkan bahwa saat ini BSSN tengah mengembangkan ekosistem keamanan siber di pemerintah daerah untuk menghadapi ancaman serangan siber yang semakin meningkat.
"Langkah ini sejalan dengan konstitusi yang mengamanatkan perlindungan segenap bangsa Indonesia, terutama dalam pemanfaatan teknologi informasi," ujar hasto.
Hasto menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasi antara pemerintah Kota, pemerintah provinsi, dan BSSN dalam menghadapi serangan siber.
"Meskipun terdapat keterbatasan dalam sumber daya manusia (SDM), upaya peningkatan kapasitas SDM pengelola CSIRT akan dilakukan," tambahnya.
Hasto juga menekankan bahwa CSIRT tidak hanya dimanfaatkan oleh pemerintah, tetapi juga oleh instansi lain, lembaga eksekutif, yudikatif, dan lainnya. Pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan peluncuran CSIRT Kota Pekalongan hingga tahun 2024.
Selanjutnya, harapannya adalah terdapat integrasi seluruh sistem keamanan. BSSN akan terus meningkatkan kapasitas SDM dan memberikan dukungan serta melakukan penilaian dan pemantauan tahunan.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, yang akrab disapa Aaf, menyatakan bahwa komitmen Pemerintah Kota Pekalongan dalam meluncurkan CSIRT adalah yang ke-14 di Jawa Tengah dan yang ke-50 di seluruh Indonesia.
Selanjutnya, harapannya adalah terdapat integrasi seluruh sistem keamanan. BSSN akan terus meningkatkan kapasitas SDM dan memberikan dukungan serta melakukan penilaian dan pemantauan tahunan.
Sementara itu, Wali Kota Pekalongan, yang akrab disapa Aaf, menyatakan bahwa komitmen Pemerintah Kota Pekalongan dalam meluncurkan CSIRT adalah yang ke-14 di Jawa Tengah dan yang ke-50 di seluruh Indonesia.
"Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah kota ini bergerak cepat dalam menjaga keamanan siber, bekerjasama dengan BSSN dan Pemerintah Jawa Tengah," kata AAf.
Aaf juga menekankan bahwa dengan adanya CSIRT, resiko peretasan dapat diminimalkan, dan digitalisasi yang telah berkembang selama pandemi, seperti rapat atau forum melalui platform Zoom, dapat berjalan dengan lancar.
"Selain itu, data-data pemerintah dapat tersimpan dengan aman, dan Pekalongan Satu Data diharapkan akan berjalan dengan baik,"terangnya.
Kepala Dinkominfo Kota Pekalongan, Arif Karyadi, menambahkan bahwa CSIRT dibentuk untuk menangani keamanan siber di Kota Pekalongan.
Kepala Dinkominfo Kota Pekalongan, Arif Karyadi, menambahkan bahwa CSIRT dibentuk untuk menangani keamanan siber di Kota Pekalongan.
Apabila terjadi insiden, masyarakat dapat melaporkannya melalui situs web resmi https://csirt.pekalongankota.go.id atau melalui email csirt@gafe.pekalongankota.go.id. Tim CSIRT akan membantu menangani insiden-insiden tersebut, sementara untuk operasional, masih menjadi tanggung jawab pengguna.
"Untuk instansi swasta atau masyarakat, kerja sama dengan CSIRT masih dalam tahap pengembangan," pungkasnya.
Post a Comment